Berita Lhokseumawe
Demi Sang Ayah, Atlet Karate Pra PON Aceh Harus Jual HP untuk Berjualan Minuman
M Yahya (22) adalah atlet Karate dari perguruan KKI Lhokseumawe yang sempat menjadi atlet Pra PON Aceh pada tahun 2019 lalu
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - M Yahya (22) adalah atlet Karate dari perguruan KKI Lhokseumawe yang sempat menjadi atlet Pra PON Aceh pada tahun 2019 lalu.
Pemuda asal Meunasah Kota, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, juga sempat mengharumkan nama Kota Lhokseumawe, pada ajang PORA 2018 di Aceh Besar.
Dia mempersembahkan medali emas bagi Kota Lhokseumawe.
Dasarnya, sesuai keputusan Forki Lhokseumawe, M Yahya termasuk atlet yang sedang dipersiapkan untuk ajang Pra PORA yang diagendakan pada November 2021.
Baca juga: Pemerintah Rekrut CPNS dan PPPK Tahun 2021, Ini Formasi yang Dibutuhkan
Namun dengan kondisi hidupnya sekarang ini, membuat Yahya tidak bisa mengikuti latihan secara maksimal.
Karena harus mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan dia dan ayahnya yang sakit-sakitan.
Yahya merupakan anak tunggal dari pasangan Helmi dan A almarhumah Yeni.
M Yahya, kepada Serambinews.com, Minggu (10/1/2021), menceritakan, kalau dirinya sudah belajar karate di Doujo Sam Training Camp Perguruan KKI Lhokseumawe, sejak masih duduk di kelas satu SD
Beberapa tahun kemudian, atas bimbingan gurunya Samsul Yusuf DAN V Internasional, M Yahya pun mulai menunjukan prestasi.
Mulai bermain di kelas usia dini, pra pemula, hingga senior, mayoritas selalu mendapatkan juara, baik tingkat lokal maupun nasional.
Baca juga: Pria Ini Lupa Baru Menikah, Tinggalkan Istri di Hotel, Sang Suami Pulang dan Tidur di Rumah
Namun dalam satu tahun terakhir, dirinya pun harus mengurangi waktu latihan karate.
Dia harus mencari nafkah.
"Bapak dulunya tukang bangunan. Namun sekarang sering sakit-sakit. Sakit jantung maupun diabetes. Sehingga tidak bisa kerja keras lagi," katanya.