Rumah dan Warkop Rusak Diterjang Erosi
Satu rumah di Gampong U Gadeng, Kecamatan Keumala dan satu warung kopi (warkop) tradisional di Gampong Riweuk Kandang, Kecamatan Sakti, Pidie rusak
SIGLI- Satu rumah di Gampong U Gadeng, Kecamatan Keumala dan satu warung kopi (warkop) tradisional di Gampong Riweuk Kandang, Kecamatan Sakti, Pidie rusak diterjang erosi sungai. Peristiwa saat terjadinya hujan lebat yang mengguyur Pidie, Jumat (8/1/2021) malam.
Camat Sakti, Nurmasyitah SAg, kepada Serambi, Sabtu (9/1/2021) mengatakan, hujan lebat mengguyur Pidie malam kemarin menyebabkan aliran Sungai Baro Raya sangat deras. Sehingga derasnya air sungai menerjang satu warkop tradisional milik Ali Samad (50) di Gampong Riweuk Kandang, Kecamatan Sakti rusak. "Saat ini warung kopi yang rusak itu telah diperbaiki. Muspika Sakti telah turun ke lokasi untuk melihat erosi sungai kian meluas," ujarnya.
Ia menyebutkan, derasnya air sungai juga telah menyebabkan satu rumpun bambu tercabut dari bibir sungai. Saat ini rumpun bambu itu telah terseret ke tengah sungai sehingga akan tersangkut sampah dan air tidak leluasa mengalir. Rumput bambu itu harus dibersihkan kalau tidak sangat membahayakan karena saat ini musim penghujan air sungai tidak leluasa mengalir. "Infomasi telah dibersihkan," jelasnya.
Tak hanya itu, kata Nurmasyitah, pengikisan tebing sungai terus terjadi saat air sungai deras. Saat ini, tebing sungai itu harus ditangani secara darurat dengan pemasangan kawat bronjong untuk mengamankan tebing sungai. Sebab, beberapa rumah warga dan sarana publik terancam jika tidak adanya kawat bronjong. "Saat ini permukaan Sungai Baro Raya semakin meluas dampak erosi yang terus terjadi," jelasnya.
Secara terpisah Camat Keumala, Fakhruddin SSos, kepada Serambi, Sabtu (9/1/2021) menyebutkan, erosi yang terjadi di aliran Sungai Keumala telah menyebabkan satu rumah di Gampong U Gadeng milik Edi Saputra rusak. Edi tinggal bersama isterinya Salmawati dan empat anaknya masing-masing Nadiaturrahmi, Rauzatul Muna, Najla dan M Azzam Alkahfi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Ir Dewan Ansari, kepada Serambi, Sabtu (9/1/2021) mengatakan, bangunan yang rusak dibangun di bantaran sungai, baik rumah maupun warung kopi tidak boleh ditangani dengan dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
"Namun, untuk penanganan kawat bronjong BPBD Pidie akan turun tim melakukan peninjauan di lokasi, baik di Sakti maupun Keumala," jelasnya.
Dikatakan, tahun 2021 BPBD telah mengusulkan dana BTT untuk penanganan erosi di perumahan Gampong Gajah Aye, Kecamatan Pidie dengan anggaran Rp 2,1 miliar. Erosi di Gampong Gajah Aye sudah sangat parah yang perlu dilakukan penanganan segera. (naz)