Internasional

Donald Trump Tetap Berbahaya, Terus Abaikan Seruan Mengundurkan Diri

Presiden AS Donald Trump yang mulai terisolasi dan dijauhi oleh mantan sekutu dan anggota partainya sendiri, menghadapi pemakzulan kedua.

Editor: M Nur Pakar
AP
Presiden AS Donald Trump berbicara pada kampanye untuk kandidat Senat Partai Republik, Senat Kelly Loeffler dan David Perdue, Di Bandara Regional Valdosta, Sabtu (5/12/2020). 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump yang mulai terisolasi dan dijauhi oleh mantan sekutu dan anggota partainya sendiri, menghadapi pemakzulan kedua.

Bahkan, makin meningkatnya seruan untuk pengunduran dirinya.

Setelah para pendukungnya melancarkan serangan terhadap Capitol untuk mengganggu transfer kekuasaan secara damai.

Terputus dari saluran media sosial yang telah menjadi sumber kehidupan kepresidenannya, Trump tetap akan mencoba melakukan pelanggaran dalam 10 hari terakhirnya.

Tanpa ada rencana untuk mengundurkan diri.

Baca juga: Trump Dapat Dimakzulkan Jika Terbukti Bersalah, Ditentukan Oleh Senator AS Sebagai Juri

Dilansir AP, sebaliknya, Trump berencana untuk menyerang perusahaan yang terlibat menutup akunnya di Twitter dan Facebook.

Para pembantunya berharap dia akan menghabiskan hari-hari terakhirnya untuk menyuarakan pencapaian kebijakannya.

Dimulai dengan perjalanan ke Alamo, Texas, pada Selasa (12/1/2021) untuk menyoroti upaya pemerintahannya untuk mengekang imigrasi ilegal dan pembangunan tembok perbatasan.

Keputusan Trump untuk melakukan perjalanan ke Alamo, dinamai misi San Antonio.

Baca juga: Ketua DPR AS Kembali Ancam Makzulkan Trump, Jika Wapres dan Kabinetnya Tidak Memaksa Keluar

Di mana sekelompok kecil orang Texas yang berjuang melawan pemerintah Meksiko dikalahkan setelah pengepungan 13 hari.

Hal itu berfungsi sebagai simbol pembangkangannya saat ia menghadapi akhir yang paling tidak stabil sebagai presiden manapun dalam sejarah modern.

Trump tidak bertanggung jawab atas perannya dalam menghasut kekerasan Rabu (6/1/2021) di tengah pemberontakan dari anggota partainya sendiri.

Bahkan upaya berkelanjutan untuk menggulingkannya dari jabatannya.

Senator kedua dari Partai Republik, Pat Toomey dari Pennsylvania, menyerukan pengunduran diri Trump.

Ssetelah Senator Lisa Murkowski dari Alaska mengatakan kepada Anchorage Daily News: "Saya ingin dia keluar."

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved