Harga Kedelai

Harga Kacang Kedelai di Aceh Tergolong Tinggi

Tapi, jelang akhir tahun lalu, setelah harga kacang kedelai naik mencapai Rp 490.000/sak atau Rp 9.800/Kg, pembelian bahan bakunya diturunkan di bawah

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
www.serambitv.com
Permintaan tahu di tempat usaha milik Yusuf, warga Batu Raja, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya meningkat selama Ramadhan. 

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kalangan pengusaha tempe dan tahu di Banda Aceh menyatakan meski harga kacang kedelai dalam satu sak sudah menurun Rp 20.000, dari Rp 490.000 menjadi Rp 470.000/sak (50 Kg), tapi harga itu masih tergolong tinggi.

“Dibandingkan harga jual di Pulau Jawa pada minggu ini sudah turun dari Rp 9.500 menjadi Rp 8.500/Kg, di Banda Aceh harga bahan baku tempe/kacang kuning itu Rp 9.400/Kg, masih tergolong tinggi,” ungkap Munazir, pengusaha tempe di Luengbata, yang ditemui Serambinews.com di Pasar Lambaro, Selasa (12/1).

Ia mengatakan, setelah harga kacang kedelai melonjak jelang akhir tahun 2020 lalu dari Rp 7.800/Kg menjadi Rp 9.800/Kg, produksi tempe diturunkan sekitar 20-25 persen.

Penurunan produksi tempe itu, konsekwnsi dari kenaikan harga kacang kedelai tersebut.

Pada saat harga bahan baku tempe (kacang kuning/kacang kedelai) belum naik masih seharga Rp 380.000/sak atau Rp 7.800/Kg, satu hari, kata Munazir, ia berani beli kacang kuning sebagai bahan baku tempe dan tahu, berkisar 2-3 sak atau 100-150 Kg.

Baca juga: Penampakan FDR Bagian Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182, CVR Masih Terus Dicari

Baca juga: Sekda Aceh Timur Buka Rakor Optimalisasi Anggaran

Baca juga: Anggaran untuk Polres Aceh Utara Tahun Ini Meningkat dari Tahun 2020, Ini Jumlahnya

Tapi, jelang akhir tahun lalu, setelah harga kacang kedelai naik mencapai Rp 490.000/sak atau Rp 9.800/Kg, pembelian bahan bakunya diturunkan di bawah 100 Kg/hari.

Untuk mengimbangan biaya produksi, atas kenaikan harga bahan baku tempe itu, sebut Munazir, harga jual tempe dinaikkan sedikit.

Tempe yang biasa dijual Rp 10.000/batang, harganya dinaikkan sedikit menjadi Rp12.000/batang.

Amir, produsen tempe lainnya di Kota Banda Aceh yang dimintai penjelasan hal yang sama mengatakan, atas kenaikan harga kacang kedelai tahun 2020 lalu sampai di awal tahun baru 2021 ini, ia tidak menaikkan harga jual tempe.

Untuk mengimbangi kenaikan biaya produksi, atas kenaikan harga bahan baku tempe itu, caranya ukuran tempe dikurangi sedikit.

Ia mengatakan, masing-masing produsen tempe dan tahu, punya kiat tersendiri untuk mengatasi kenaikan biayai produksi, atas kenaikan harga bahan baku tempe dan tahu tersebut.

Sebagian pengusaha tempe dan tahu, guna mengatasi kenaikan harga kacang kedelai sebagai bahan baku tempe dan tahu, mereka menaikkan harga jual.

Sementara di pihak lain, untuk mempertahankan omzet penjulannya, ia tidak menaikkan harga jual tempe, tapi hanya mengurangi ukuran tempe dan tahu sedikit.

Amir mengatakan, untuk menyiasati kenaikan harga bahan baku tempe dan tahu itu, ia lebih memilih mengurangi sedikit ukuran tempe, ketimbang menaikkan harga jual tempe.

Alasannya, pada saat masa pandemi covid 19, dimana daya beli masyarakat sedang menurun, sebagai produsen tempe dan tahu, harus lebih berhati-hati lagi dalam menaikkan harga jual produk, jangan sampai membuat omzet penjulan menurun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved