Harga Kedelai

Harga Kacang Kedelai di Aceh Tergolong Tinggi

Tapi, jelang akhir tahun lalu, setelah harga kacang kedelai naik mencapai Rp 490.000/sak atau Rp 9.800/Kg, pembelian bahan bakunya diturunkan di bawah

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
www.serambitv.com
Permintaan tahu di tempat usaha milik Yusuf, warga Batu Raja, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya meningkat selama Ramadhan. 

Ucok, pedagangan grosir kacang kedelai di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar yang dimintai tanggapannya atas kenaikan harga kacang kedelai mengatakan, permintaan kacang kedelai/kacang kuning dari pengusaha tempe dan tahu, masih normal-normal saja.

Setiap hari, sebut Ucok, kacang kedelai yang terjual bervarisi jumlahnya, antara 10-25 sak.

Harga jual pada minggu ini, sudah turun Rp 20.000/sak, dari Rp 490.000 menjadi Rp 470.000/sak.

Sejumlah produsen tempe dan tahu yang kuat modal, mengetahui harga kacang kedelai sudah turun, kembali membeli 4-5 sak/hari. Tapi ada juga yang tetap bertahan membeli 1-2 sak saja per hari.

Alasan pengusaha tempe yang beli 1-2 sak, karena daya beli tempe dari masyarakat di masa pandemi masih rendah, kalaupun membeli banyak, bahan bakunya tertumpuk di gudang.

Ucok mengatakan, kacang kedelai yang dijual di Pasar Induk Lambaro, adalah kacang kedelai yang dipasok dari Medan, Sumut. Stoknya di Medan cukup banyak, cuma harga belinya masih tinggi.

Harga jual kacang kedelai di Aceh, menurut produsen tempe dan tahu di Aceh, tergolong tinggi, menurut Ucok, karena harga tebusnya di Medan masih mahal Rp 8.900/Kg atau Rp 445.000/sak (50 Kg).

“Ditambah ongkos angkut Medan-Banda Aceh, harga jual grosirnya di Pasar Induk Lambaro, pada minggu ini menjadi Rp 470.000/sak,” ujar Ucok.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved