Breaking News

Luar Negeri

Setelah Dikasih Krim Steroid, Pipi Bayi Ini Menggelembung dan Tumbuh Rambut

Seorang bayi mengalami hal aneh setelah diberi krim yang mengandung steroid.

Editor: Faisal Zamzami
Newsflash via Daily Mirror
Bayi di China yang pipinya menggelembung dan rambutnya muncul setelah mendapatkan krim steroid. 

SERAMBINEWSW.COM, BEIJING - Seorang bayi mengalami hal aneh setelah diberi krim yang mengandung steroid.

Bayi tersebut mengalami pipi yang menggelembung dan rambutnya tumbuh.

Kejadian langka ini  dialami seorang bayi di China.

Bayi tersebut mengalami pipi yang menggelembung dan rambutnya tumbuh setelah diberi krim yang mengandung steroid.

Semua berawal ketika orangtuanya memberikan krim untuk melembabkan, karena bayi itu dilaporkan mengalami kulit kering.

Namun, mereka menyadari ada yang salah saat mengoleskan karena melihat rambut mulai tumbuh dengan pipinya menggelembung.

Petugas medis sempat bingung saat orangtua si bayi menceritakan mereka hanya memberi makan anak mereka air susu ibu.

Dilansir Daily Mirror Senin (11/1/2021), tim medis segera melakukan pemeriksaan di mana air susu ibunya normal.

Pihak rumah sakit kemudian menganjurkan orangtua anak itu agar mengurangi makanannya.

Tetapi sebulan kemudian, kondisinya memburuk.

Anak yang tak disebutkan identitasnya itu segera ditransfer ke ruang perawatan intensif yang ternyata mempunyai banyak kasus serupa.

Dokter kemudian menghubungkan kasus itu dengan Krim Khusus Anti-bakteri Berbagai Efek Yifulin, yang digunakan oleh korban.

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa produk itu mempunyai 30 (mg/kg) clobetasol propionate, yang masuk jenis kortikosteroid.

Pihak rumah sakit menerangkan, seharusnya para orangtua memberikan krim berisi steroid itu hanya untuk jangka pendek.

Karena itu, orangtua yang bayinya menggunakan krim itu begitu terkejut karena anak mereka tumbuh rambut dengan pipi menggemuk.

Ketika medis akhirnya menyarankan para orangtua berhenti menggunakan krim itu, kondisi anak mereka berangsur membaik dan mereka diperbolehkan pulang.

Media China melaporkan bahwa produk itu dibuat oleh Fujian Ouai Infant Health Care Products Co, Ltd yang berbasis di Zhangzhou, Fujian.

Dinas kesehatan setempat langsung bergerak dengan meminta para penjual untuk mengosongkan produk itu dari rak mereka.

Penelitian sementara memaparkan, dosisnya melebihi dari yang dianjurkan untuk orang dewasa, dan tak boleh digunakan pada anak-anak.

Mengenal Steroid, Manfaat hingga Efek Sampingnya

Penelitian menunjukkan bahwa obat steroid deksametason dapat mengurangi potensi tingkat kematian pada pasien Covid-19 yang sakit parah.

Deksametason diklaim mampu meningkatkan potensi kesembuhan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi parah atau kritis, dan membutuhkan oksigen ekstra.

Namun di sisi lain, menurut Infectious Disease Society of America, obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien dalam kasus Covid-19 yang ringan karena dapat membatasi kemampuan tubuh untuk melawan virus.

Nah, baru-baru ini dilaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diberikan obat steroid dexamethasone sebagai bagian dari pengobatan Covid-19 yang diterimanya.

Hal ini diungkapkan salah satu dokter yang merawat Trump, Dr Brian Garibaldi pada Minggu (4/10/2020).

Melansir CNN, Senin (5/10/2020), pemberian obat ini menjadi indikasi atau kemungkinan kondisi Trump yang mengkhawatirkan.

Sebab obat ini tidak direkomendasikan diberikan kepada orang-orang yang positif Covid-19 dengan gejala ringan, sebab efek samping dari steroid termasuk menekan sistem kekebalan.

Apa itu steroid?

Melansir nhs.uk, steroid atau kortikosteroid merupakan obat anti-inflamasi yang dipakai untuk mengobati berbagai kondisi.

Steroid atau kortikosteroid berbeda dari steroid anabolik, yang sering dipakai secara ilegal oleh beberapa orang untuk meingkatkan massa otot.

Seperti pada atlet atau olahragawan.

Jenis steroid

Steroid terdiri dari berbagai bentuk.

Jenis utamanya antara lain:

  • Tablet, sirup, dan cairan seperti prednisolon
  • Inhaler dan semprotan hidung seperti beclometasone dan fluticasone
  • Suntikan, yang diberikan ke persendian, otot, atau pembuluh darah seperti methylprednisolone
  • Krim, losion, dan gel seperti krim kulit hidrokortison

Mayoritas steroid hanya tersedia dengan resep, tapi beberapa di antaranya seperti krim atau semprotan hidung dapat dibeli di apotek.

Efek samping

Steroid cenderung tidak menyebabkan efek samping yang signifikan jika dikonsumsi dalam waktu singkat atau dengan dosis rendah.

Tapi, terkadang dapat menimbulkan efek samping meliputi nafsu makan meningkat, perasaan mudah berubah, dan sulit tidur.

Efek samping tersebut paling umum terjadi pada orang yang mengkonsumsi tablet steroid.

Kendati begitu, efek samping biasanya akan hilang setelah menyelesaikan pengobatan, tapi tetap harus berkonsultasi dengan dokter.

Penggunaan steroid Steroid dapat digunakan mengobati berbagai macam kondisi, di antaranya:

  • Asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Demam alergi serbuk bunga
  • Gatal-gatal dan eksim
  • Sendi atau otot nyeri, seperti atritis, tennis elbow, dan bahu terasa beku
  • Nyeri yang disebabkan oleh saraf teriritasi atau terperangkap seperti linu panggul
  • Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn
  • Lupus
  • Multiple Sclerosis (MS)

Bagaimana steroid bekerja?

Steroid merupakan versi hormon buatan manusia yang biasanya diproduksi oleh kelenjar adrenal, dua kelenjar kecil yang ditemukan di atas ginjal.

Saat dikonsumsi dalam dosis yang lebih tinggi dari jumlah produksi tubuh biasanya, steroid mengurangi kemerahan dan pembengkakan atau peradangan.

Ini dapat membantu mengatasi kondisi peradangan seperti asma dan eksim.

Steroid juga mengurangi aktivitas sistem kekebalan, yang merupakan pertahanan alami tubuh melawan penyakit dan infeksi.

Hal tersebut bisa membantu mengobati kondisi autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau lupus, di mana disebabkan sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang tubuh.

Deksametason

Dilansir dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dexamethasone atau deksametason adalah kortikosteroid yang digunakan dalam berbagai kondisi untuk efek anti-inflamasi dan imunosupresannya.

Deksametason diuji pada pasien dengan Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dalam pemulihan uji klinis nasional Inggris, dan ditemukan mempunyai manfaat pada pasien yang sakit kritis.

Menurut temuan awal yang dibagikan kepada WHO untuk pasien dengan ventilator, pengobatan tersebut terbukti mengurangi kematian sekitar sepertiga, sementara untuk pasien yang hanya membutuhkan oksigen, kematian berkurang sekitar seperlima.

Apakah deksametason ada dalam daftar obat esensial WHO?

Deksametason telah masuk dalam Daftar Obat Esensial (EML) WHO sejak 1977, untuk beberapa indikasi dalam berbagai formulasi.

Sejak 2013, deksametason (formulasi suntik) telah diindikasikan untuk sindrom gangguan pernapasan pada bayi baru lahir.

Sementara, prednisolon juga ada di EML, dimasukkan pada tahun 1984.

Deksametason dan prednisolon dimasukkan dalam EML untuk indikasi berikut:

  • Kondisi alergi atau hipersensitivitas, tanpa menentukan jenisnya lebih lanjut
  • Nyeri dan edema akibat keganasan dalam perawatan paliatif mual dan muntah
  • Sebagai bagian dari protokol pengobatan untuk beberapa kanker jaringan darah

Indikasi ini luas dan juga dapat mencakup cedera paru terkait sitokin dan sebagai pencegahan atau pengobatan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) yang terkait dengan infeksi saluran pernapasan akut yang parah yaitu pneumonia virus.

Kedua obat tersebut juga dianjurkan pada anak-anak.

 Efek samping

Deksametason umumnya aman, terutama bagi pasien dengan pneunomia berat.

Namun, pada pasien dengan pneunomia ringan, manfaatnya kurang menonjol.

Karena pengobatannya singkat, bahkan pada dosis tinggi, kortikosteroid tidak terkait dengan efek samping yang serius.

Kadar glukosa darah yang berpotensi lebih tinggi (hiperglikemia) bersifat sementara.

Kendati begitu, penggunaan jangka panjang atau selama lebih dari dua minggu, dapat dikaitkan dengan efek samping seperti glaukoma, katarak, resistensi cairan, hipertensi, efek psikologis (perubahan suasana hati, masalah ingatan, kebingungan, atau iritasi), penambahan berat badan, atau peningkatan risiko infeksi dan osteoporosis.

Semua efek samping ini tidak terkait dengan penggunaan jangka pendek (dengan pengecualian hiperglikemia yang dapat memperburuk diabetes).

Baca juga: Empat Ruko Terbakar di Aceh Utara, Begini Pengakuan Korban Saat Padamkan Api

Baca juga: Dikira Lelucon, Tubuh Pria Ini Dibungkus Plastik Wrap dan Diikat di Pohon, Ternyata Karena Ini

Baca juga: VIDEO - Pasukan Turki Hancurkan 6 Lokasi Persembunyian Teroris PKK Dihancurkan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pipi Bayi Ini Menggelembung dan Tumbuh Rambut Setelah Dikasih Krim Steroid",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved