Berita Pidie Jaya
Dihembas Ombak, Seorang Nelayan di Meureudu Pidie Jaya Meninggal, Satu Selamat, Begini Kronologisnya
Nelayan yang meninggal adalah Sapriadi (27), warga Gampong Beuringen, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
Nelayan yang meninggal adalah Sapriadi (27), warga Gampong Beuringen, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya.
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Satu dari dua nelayan meninggal tenggelam setelah boat yang mereka tumpangi dihembas ombak besar di Kuala Meureudu, Pidie Jaya (Pijay).
Musibah ini terjadi pada Kamis (14/1/2021) sekira pukul 06.00 WIB.
Nelayan yang meninggal adalah Sapriadi (27), warga Gampong Beuringen, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya.
Sedangkan rekan Sapriadi bernama M Rajuddin (25), warga Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya selamat dalam amukan badai ombak besar ini.
Keduanya menumpangi jenis viber 40 GT milik Masri (38), asal Meunasah Balek, Meureudu.
Boat yang mereka tumpangi ini terbalik hingga tenggelam dihempas ombak besar saat itu.
Baca juga: Perahu Nelayan Aceh Singkil Terbakar, Pemiliknya Selamatkan Diri dengan Loncat ke Laut
Baca juga: Putra Sulung Syekh Ali Jaber Ungkap Pesan Sang Ayah Sebelum Meninggal, Singgung Soal Pondasi Agama
Baca juga: 6.463 Nakes di Pidie jadi Sasaran Pertama Vaksin Sinovac
Kapolres Pidie Jaya, AKBP Musbagh Ni'am SAg SH MH melalui Kapolsek Meureudu, Ipda M Yunus SH, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Kamis (14/1/2021).
Menurut Kapolsek, setelah mendapat informasi terjadi insiden maut terhadap dua nelayan di Kuala Meureudu ini tadi pagi, pihaknya bersama Tim SAR dan masyarakat langsung ke lokasi.
"Jenazah Sapriadi berhasil dievakuasi sejak pukul 06.30 WIB dan langsung dibawa ke rumah duka," kata Kapolsek.
Kapolsek menceritakan awalnya kedua nelayan muda ini berangkat dari Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Meureudu sebagaimana biasanya pergi memancing ikan ke laut.
"Namun boat yang mereka tumpangi diterjang badai ombak besar di Kuala Meureudu itu hingga terbalik," kata Kapolsek. (*)