Tanah Bergerak, Warga Diminta Mengungsi

Masyarakat Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar dihebohkan dengan fenomena tak lazim yaitu pergerakan tanah

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ASNAWI LUWI
Tim Prodi Teknik Geologi USK Banda Aceh sedang selidiki penyebab tanah bergerak di Gampong Lamkleng,  Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (13/1/2021). 

Begitupun, per definisi ia sebutkan bahwa likuefaksi merupakan bencana yang sifatnya dinamis, dimana kejadian itu harus ada pemicunya dalam bentuk getaran atau gelombang yang membuat muka air tanahnya naik dengan tiba-tiba.

Sebanyak 14 rumah warga di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, terancam ambruk akibat fenomena alam yang menyebabkan terjadinya pergeseran tanah yang membuat rekahan semakin meluas. Bukan hanya rumah, dua kuburan juga rusak akibat pergeseran tanah terus terjadi.

Keuchik Lamkleng, Muhammad Fajri didampingi Sekdes, Armia, kepada Serambi, Rabu (13/1/2021) mengatakan, sebanyak 14 rumah di sepanjang pergeseran tanah terancam ambruk. “Tanah terus bergerak secara perlahan, membentuk rekahan besar. Struktur tanah turun mencapai 70 centimer lebih dari permukaan dasar tanah,” katanya.

Warga setempat, Muhammad Lusfi, mengaku masih tidur di rumahnya, tetapi ia dan keluarganya diselimuti rasa takut. “Apalagi tanpa terasa kita lihat pergesaran tanah semakin meluas dan dua kuburan patah akibat tanah bergeser,” akunya.

Camat Kuta Cot Glie, Imam Munadar, mengaku sudah mengimbau masyarakat setempat untuk menjauh dari lokasi untuk sementara waktu, untuk mengatasipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita sudah ke lokasi. Kita mengimbau masyarakat untuk tidak mendekat di lokasi, bahkan warga yang tinggal dekat kejadian sudah diungsikan ke rumah tetangganya, karena semua kemungkinan bisa terjadi," katanya.

Dia mengatakan berdasarkan pengamatan langsung, tanah terus terus melebar dan dikhawatirkan akan terjadi longsor. "Kemungkinan ini bisa terjadi, karena struktur tanah tidak ada berbatuan dan dekat dengan jurang tepian sungai yang curam," ujarnya. .(hd/as/dik/as)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved