Berita Banda Aceh
BPJS Kesehatan Dukung Vaksin dengan Aplikasi P-Care Vaksinasi
“Pada akhir 2020 lalu kita sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan di wilayah kerja BPJS Kesehatan...
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
“Pada akhir 2020 lalu kita sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh, mengenai tata cara ataupun prosedur penggunaan Aplikasi P-Care Vaksinasi. Oleh karena itu, diharapkan semoga pelaksanaan vaksinasi ini berjalan lancar di Aceh dan sinergi antara BPJS Kesehatan dengan stakeholder lainnya akan terus terjalin dengan harmonis,” ucap Neni.
Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh ikut memberikan dukungan pelaksanaan pemberian vaksinasi Covid-19 di Aceh, melalui sinergi Aplikasi P-Care Vaksinasi dengan fasilitas kesehatan (faskes).
Sehingga, memudahkan pencatatan dan pelaporan dalam pelayanan pemberian vaksinasi.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh, Neni Fajar, Jumat (15/1/2021) di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.
“Pada akhir 2020 lalu kita sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh, mengenai tata cara ataupun prosedur penggunaan Aplikasi P-Care Vaksinasi. Oleh karena itu, diharapkan semoga pelaksanaan vaksinasi ini berjalan lancar di Aceh dan sinergi antara BPJS Kesehatan dengan stakeholder lainnya akan terus terjalin dengan harmonis,” ucap Neni.
Neni menjelaskan, seperti yang terlihat pada pencanangan vaksinasi ini, alur pelayanan vaksinasi Covid-19 dibuatkan 4 meja pelayanan.
Meja pertama untuk pendaftaran dimana peserta telah mendapatkan sms gateway dari KPCPEN untuk melakukan vaksinasi, kemudian peserta mendapatkan e-ticket.
Baca juga: Anggota Klub dan Komunitas Gowes Bareng Chek Zainal Sambil Keliling Kota Banda Aceh
Setelah selesai pendaftaran, peserta beralih ke meja kedua untuk dilakukan skrining.
Berupa dilakukannya anamnesa oleh petugas dan pemeriksaan fisik yang selanjutnya dilakukan input skrining tersebut di Aplikasi P-Care dan kemudian terdapat hasil, apakah peserta tersebut dapat melanjutkan kepada pemberian vaksin atau tidak.
Jika hasilnya peserta dapat diberikan vaksin maka langsung menuju ke meja ketiga untuk dilakukan pemberian vaksinasi.
Dan yang keempat, petugas mencatat hasil pelayanan vaksin ke dalam aplikasi dan dilakukan observasi selama 30 menit sejak pemberian vaksi tersebut oleh petugas.
Sementara itu, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah selaku orang pertama di Aceh yang mendapat suntikan vaksin mengatakan, fase yang sangat penting dimasa pandemi ini adalah fase vaksinasi.
Hal ini dilakukan, setelah semua prosedur dan mekanisme vaksinasi dijalankan.
“Hanya dua syarat untuk dapat dilakukan pemberian vaksinasi, pertama vaksinya telah dilakukan uji klinis dan sudah ada izin oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan yang kedua tentunya yang terpenting untuk di Aceh yaitu adanya sertifikat halal dan juga sudah kita komunikasikan dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, untuk itu diimbau kepada masyarakat Aceh mari lakukan vaksinasi, karena jika tidak dilakukan vaksinasi maka mudharatnya akan lebih banyak, sehingga kedepan mudah-mudahan Covid-19 ini segera berakhir,” ungkap Nova.
Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif menyebutkan untuk di Aceh pemberian vaksinasi ditargetkan ada 3,7 juta masyarakat yang akan dilakukan vaksinasi sampai akhir tahun ini.
Mereka terdiri atas kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan, tenaga pelayanan publik, TNI/POLRI, dan masyarakat usia 18-59 tahun. (*)