Internasional

Perdana Menteri Kanada Desak Dunia Melawan Penahanan Warga Asing di China

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk melawan penahanan warga negara asing oleh Pemerintah China,

Editor: M Nur Pakar
BBCNews
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau 

SERAMBINEWS.COM, OTTAWA - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk melawan penahanan warga negara asing oleh Pemerintah China,

Trudeau membuat pernyataannya ketika China menawarkan lebih banyak akses konsuler kepada dua pria Kanada.

Keduanya ditangkap pada Desember 2018 dan dituduh sebagai mata-mata

Dilansir Reuters, Sabtu (16/1/2021), Kanada telah berulang kali meminta mitranya untuk menekan Beijing agar mereka dibebaskan.

"Kami memiliki tingkat keselarasan yang luar biasa, tidak hanya dengan Amerika Serikat tetapi dengan sekutu di seluruh dunia," kata Trudeau dalam wawancara di KTT Reuters.

Baca juga: Aktivis Wanita Pakistan Ditemukan Tewas di Kanada, Kelompok HAM Minta Penyelidikan

Dia mengemukakan pertanyaan tentang diplomasi koersif yang semakin sering digunakan China,

"Kita semua harus berdiri bersama karena siapa yang tahu siapa warga negara Anda selanjutnya?" ujarnya.

China menahan kedua pria Kanada itu.

Setelah polisi Kanada menangkap kepala keuangan Huawei Technologies Co Ltd, Meng Wanzhou dengan surat perintah penangkapan dari AS.

Dia menjalani tahanan rumah di Vancouver saat melawan ekstradisi.

Syrine Khoury, juru bicara Menteri Luar Negeri Marc Garneau, mengatakan Kanada telah memperoleh kesepakatan.

Melibatkan peningkatan akses keluarga dan konsuler ke kedua pria itu dalam beberapa bulan terakhir ini.

Tetapi tidak memberikan rincian.

Baca juga: Seorang Pria Aborigin Kanada dan Cucunya Diborgol Polisi, Bank Curigai Saat Ingin Buka Rekening

Seseorang yang mengetahui kasus tersebut mengatakan sejak Oktober 2020, kunjungan konsuler telah dikembalikan ke tingkat yang terlihat sebelum pandemi.

Keluarga kedua pria itu juga pernah berbicara dengan mereka sekali melalui telepon, kata orang itu, yang meminta namanya tidak disebutkan mengingat sensitivitas situasinya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved