Berita Bireuen
UNIKI Bireuen Jalin Kerja Sama dengan Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda Jakarta dan METI
Kerja sama ini untuk menguatkan kompetensi sumber daya manusia dan menyongsong kampus merdeka.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Kerja sama ini untuk menguatkan kompetensi sumber daya manusia dan menyongsong kampus merdeka.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen menjalin kemitraan dan kerja sama dengan Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PP TIM) Jakarta.
Penandatanganan kerja sama ini berlangsung di Kampus UNIKI Blang Bladeh, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Sabtu (16/1/2021).
Kerja sama ini untuk menguatkan kompetensi sumber daya manusia dan menyongsong kampus merdeka.
Pj Rektor UNIKI, Drs Win Konadi MSi, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Minggu (17/1/2021).
Rektor mengatakan mereka telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan berbagai pihak.
Salah satunya menjalin kemitraan dan kerja sama yang dilakukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNIKI dengan PP TIM.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan Dekan FEB UNIKI, Dr M Yusuf A Samad MM.
Tujuannya untuk pengembangan SDM, misalnya melalui berbagai program guna meningkatkan kualitas lulusan dan kemajuan UNIKI.
Baca juga: Joe Biden Segera Bebaskan 11 Juta Imigran, Para Pendukung Sangat Terkejut
Baca juga: Intip! Rahasia Awet Muda Yuni Shara di Usia Hampir Setengah Abad
Baca juga: Sederet Minuman Segar yang Dapat Turunkan Kolesterol, Ada Jus Hingga Susu Kedelai
Selain itu, UNIKI juga menjalin kerja sama dengan Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI).
Dalam rangkaian kegiatan kerja sama tersebut, juga digelar ceramah umum yang bertema “Ekonomi Pasca Covid-19 dan Tantangan untuk Aceh"
Di hadapan lebih dari 100 mahasiswa S2 MM, Surya Darma yang merupakan Ketua Umum PP TIM Jakarta dan Ketua METI mengakui pengaruh Covid-19 terhadap ekonomi dan energi sangat terasa.
Pertumbuhan ekonomi menurun (negatif), bahkan mengarah resesi.
Saat ini Indonesia sudah masuk masa krisis, bisa dikatakan di segala aspek dan juga terjadi di banyak negara di dunia.
Penyusutan kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh pada sektor pariwisata, (termasuk.perhotelan, dan sebagainya).
Kemudian sektor transportasi, manufaktur, konstruksi, dan lainnya karena dibatasinya pergerakan manusia, maka sektor transportasi sangat terpukul, baik transportasi darat, udara, maupun laut.
Menyusutnya kegiatan transportasi, berarti pula menurunnya permintaan terhadap bahan bakar atau energi khususnya BBM yang dibutuhkan untuk menggerakkan kendaraan.
Termasuk untuk BBM pesawat terbang dan kapal-kapal yang diproduksi memanfaatkan bahan-bahan yang dihasilkan sektor pertambangan.
Namun tidak semua sektor ekonomi akan negative, kata Surya, bahkan sebaliknya, ada beberapa sektor yang tumbuh dalam situasi krisis akibat serangan Covid-19 antara lain sektor elektronik.
Usaha-usaha di bidang teknologi informasi dan komunikasi (ICT), jasa pengiriman/delivery, serta industry kesehatan.
Selain itu, sektor pertanian, meski tidak tumbuh cepat, paling tidak, tidak terpuruk, walau restoran mati.
Mantan Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy ini menyebutkan Aceh adalah wilayah belahan potensial luas dan berkeanekaragaman hayati yang sangat dahsyat (bukit barisan dan gunung Leuser).
maka Aceh berpotensi besar menjadi pusat bio-based economy dunia.
Peluang yang dibuka harus diarahkan ke bio-based economy.
Oleh karena itu, daerah yang potensi sumber dayanya jauh lebih besar dari rata-rata, seperti di daerah Aceh tidak boleh terbawa arus rata-rata.
Melainkan harus menjadi leader dan melakukan upaya-upaya peningkatan produksi dan
pemasaran lebih ekstensif.
Tujuannya agar potensi sumber dayanya dapat direalisasikan/dimanfaatkan untuk mendapatkan nilai tambah. (*)