Internasional
Iran Jebloskan ke Penjara Pengusaha AS, Rencana Diplomasi Biden dengan Teheran Terancam Gagal
Pemerintah Iran menjebloskan ke penjara seorang pengusaha AS dengan tuduhan mata-mata.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintah Iran menjebloskan ke penjara seorang pengusaha AS dengan tuduhan mata-mata.
Hukuman itu dijatuhkan hanya beberapa minggu setelah pemilihan AS, dan tiga hari setelah seorang ilmuwan nuklir Iran dibunuh.
Otoritas Iran langsung menghukum seorang pengusaha Amerika atas, kata seorang teman keluarga kepada NBC News, Minggu (17/1/2021).
Kasus tersebut akan memperumit rencana pemerintahan berikutnya untuk mengejar diplomasi dengan Iran.
Presiden terpilih Joe Biden telah mengatakan akan terbuka untuk mengurangi sanksi terhadap Teheran jika rezim kembali mematuhi perjanjian nuklir 2015.
Baca juga: Arab Saudi Nilai Iran Sebagai Musuh Utama, Telah Menyebarkan Malapetaka di Timur Tengah
Emad Shargi (56) warga keturunan Iran-Amerika, dipanggil ke pengadilan Teheran pada 30 November 2020.
Dia diberitahu telah dihukum karena spionase tanpa pengadilan dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, kata seorang teman keluarga.
Keluarga Shargi tidak mendengar kabar darinya selama lebih dari enam minggu, kata keluarga itu dalam sebuah pernyataan.
Hanya setahun sebelumnya, pada Desember 2019, pengadilan Iran telah membebaskan Shargi dari kesalahan apapun, tetapi rezim menahan paspor Iran dan AS miliknya.
Perubahan oleh pihak berwenang Iran terjadi hanya beberapa minggu setelah Biden memenangkan pemilihan presiden AS.
Dan tiga hari setelah pembunuhan seorang ilmuwan nuklir terkemuka dan pejabat senior pertahanan, Mohsen Fakhrizadeh, di timur Teheran.
Baca juga: Israel Ubah Opsi Militer Terhadap Iran, Usai Joe Biden Ingin Lanjutkan Kesepakatan Nuklir
Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan itu, tetapi Israel menolak mengomentari insiden tersebut.
Media Iran dan media berbahasa Farsi sebelumnya melaporkan Shargi ditahan, tetapi tidak menyebutkan kewarganegaraan Amerika.
Setelah hukumannya, Shargi tidak ditahan tetapi media Iran melaporkan Shargi ditangkap pada 6 Desember 2020 di provinsi Azerbaijan Barat Iran, dekat perbatasan utara dengan Irak.
Shargi telah ditahan tanpa komunikasi sejak itu, menurut keluarganya.