Direkam Diam-diam, Petugas Medis Wuhan Akui Disuruh Berbohong soal Bahaya Virus Corona

Petugas medis Wuhan, China, diam-diam difilmkan saat mengakui bahwa mereka disuruh berbohong soal awal mula munculnya virus Covid-19.

Editor: Amirullah
ITV/HARDCASH PRODUCTIONS VIA DAILY MAIL
Para profesional medis di Wuhan diam-diam difilmkan mengatakan bahwa mereka tahu tentang kematian akibat virus sejak Desember 2019 dan menyadari bahwa virus itu menyebar di antara manusia. Namun, mereka disuruh berbohong soal betapa berbahayanya virus mematikan itu. 

SERAMBINEWS.COM - Virus Corona atau Covid-19 saat ini masih menjadi momok di sejumlah negara.

Bahkan, kasusnya naik dari hari ke hari.

Virus Covid-19 yang kini menjadi pandemi global ternyata sudah diketahui oleh petinggi laboratorium di Wuhan sejak Desember 2019 dan baru pada medio Januari 2020, mereka memberi tahu WHO tentang betapa berbahayanya virus mematikan tersebut.

Petugas medis China secara diam-diam direkam saat mengakui bahwa mereka tahu betapa berbahayanya virus corona ketika mulai mendatangkan malapetaka di Wuhan.

Mereka juga menyadari bahwa virus itu menyebar di antara manusia, tetapi rumah sakit diberitahu untuk tidak mengatakan yang sebenarnya.

Baca juga: Wanita Ahli Menemukan Benda Hilang, Tapi Sulit Menemukan Tempat di Google Maps, Ini Penyebabnya

Baca juga: Perwira TNI Ini Kaget Jadi Korban Hoaks Meninggal Setelah Disuntik Vaksin, Polisi Buru Pelaku

Bahkan, seruan orang medis untuk membatalkan perayaan Tahun Baru Imlek ditolak karena pihak berwenang ingin menghadirkan masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Kesaksian baru, yang akan disiarkan di Inggris hari ini dalam film dokumenter ITV berjudul Outbreak: The Virus That Shook The World (Wabah: Virus yang Mengguncang Dunia), berhadapan dengan penyangkalan China bahwa mereka menutupi epidemi pada hari-hari awalnya.

Itu terjadi di tengah tekanan yang meningkat pada China setelah panel yang didukung WHO mengatakan pada hari Senin bahwa Beijing terlalu lambat untuk menanggapi wabah, dikutip Daily Mail, Selasa (19/1/2021).

Kesaksian ini dilakukan beberapa hari setelah AS menerbitkan klaim baru yang menunjukkan bahwa virus itu bisa bocor dari laboratorium Wuhan.

Baca juga: Sosok Wirda Mansur, Putri Ustaz Yusuf Mansur yang Dijodohkan dengan Putra Syekh Ali Jaber

Baca juga: Buruh Bangunan Setubuhi Siswi SMP Dijanjikan Uang Rp 1 Juta, Lalu Pelaku Jual Korban di Facebook

()Rumah sakit Jinyintan di Wuhan China tempat beberapa pasien virus corona paling awal dirawat di rumah sakit pada akhir Desember 2019.

Video itu juga menambah semakin banyak bukti bahwa China berbohong kepada dunia tentang tahap awal wabah virus korona, yang memungkinkannya berkembang menjadi pandemi global.

China pertama kali memberi tahu WHO tentang 27 kasus penyakit yang saat itu tidak diketahui pada 31 Desember 2019, tanpa kematian yang dilaporkan hingga pertengahan Januari.

Tetapi petugas medis China yang difilmkan secara diam-diam oleh seorang jurnalis warga mengatakan mereka tahu sebelumnya bahwa virus itu mematikan.

Seorang petugas medis berkata, "Sebenarnya, pada akhir Desember atau awal Januari, kerabat seseorang yang saya kenal meninggal karena virus ini. Banyak dari mereka yang tinggal bersamanya juga terinfeksi, termasuk orang yang saya kenal."

Baca juga: Pria Gorok Leher Ibunya Dituntut Mati, Ini Agenda Sidang Hari Ini di PN Lhoksukon 

Baca juga: Ibadah Haji 2021 Prioritas untuk Jamaah Gagal Berangkat, Kloter Pertama Diprediksi Berangkat 15 Juni

()Spesialis penyakit menular Dr Yi-Chun Lo, dari Pusat Pengendalian Penyakit di Taiwan, mengatakan kepada program ITV bahwa pandemi global dapat dihindari sejak awal jika China transparan tentang wabah tersebut.

Hingga 12 Januari 2020, WHO mengatakan tidak ada bukti jelas penularan dari manusia ke manusia dan mengatakan yakin akan kualitas tanggapan China.

Tetapi seorang petugas medis China berkata, "Kami semua merasa seharusnya tidak ada keraguan tentang penularan dari manusia ke manusia."

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved