Berita Aceh Besar
Tim USK Mulai Uji di Laboratorium Kondisi Tanah Bergerak di Lamkleng, Pohon Tumbang & Kuburan Rusak
Dalam kunjungan ke lapangan kali ini rombongan terdiri atas dua tim yang mempunyai agenda kegiatan berbeda.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
"Kita ingat semua yg terjadi di bumi ini adalah ulah dari manusia itu sendiri, manusia makhluk yg paling sarakah di bumi semua dikuras habis, batu, kayu, tanah semua dijadikan santapan untuk kebutuhan hidup, jadi tak salah apa yg kita rasakan sekarang," Darmawati Darmawati.
"Waspada slalu musim hujan ini," Zainal Abidin.
Hasil Penelitian Prodi Teknik Geologi USK, Tanah Bergerak di Gampong Lamkleng Akibat Rayapan Tanah
Tim Prodi Teknik Geologi Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Khairul Umam, mengatakan, pergerakan tanah yang terjadi sejak sepekan ini di Gampong Lamkleng, untuk tahap awal ini, tim bisa simpulkan pergerakan tanah yang terjadi akibat rayapan tanah.
Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat.
Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus.
Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali.
Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan pohon, atau rumah miring ke bawah.
"Kondisi tanah dibawah datar dan diatas berjalan secara perlahan-lahan," ujar Anggota Tim Prodi Teknik Geologi USK Banda Aceh, Khairil Ummam kepada Serambinews.com, Minggu (17/1/2021).
Kata dia, dalam peta geologi, tidak ada patahan sesar Sumatera di kawasan itu.
Namun, pergerakan ini murni karena kerentanan tanah.
Kondisi tanah yang rentan tak sanggup menampung beban di atas seperti bangunan, sehingga secara perlahan-lahan lereng tanah turun.
Kemungkinan, pergerakan tanah ini bisa lambat terjadi apabila musim kemarau.
Sementara itu, seorang warga Lamkleng, Bahtiar, mengaku, ada suara bunyi seperti angin pada malam hari dan tanah yang turun itu kini semakin parah, sudah mencapai 2 meter. (*/Firdha Ustin)