Breaking News

Jokowi Pilih Listyo Sigit Jadi Kapolri Pengganti Idham Azis, Moeldoko Ungkap Alasannya

Alasan Presiden Joko Widodo memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo pun diungkap oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko.

Editor: Amirullah
TRIBUNNEWS/HO/HUMAS DPR RI
Calon Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (kiri) foto bersama Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis (dua kanan) dan Ketua Komisi III DPR RI, Herman Herry (dua kiri), menjelang fit and proper test calon Kapolri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2021). 

SERAMBINEWS.COM - Komjen Listyo Sigit Prabowo resmi dipilih jadi Kapolri gantikan Jenderal Pol. Idham Azis.

Alasan Presiden Joko Widodo memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo pun diungkap oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko.

Moeldoko pada Rabu, (21/1/2021), mengatakan dalam memilih Kapolri, ada empat kriteria yang menjadi acuan.

Kriteria tersebut, kata Moeldoko, adalah kapasitas, kapabilitas, loyalitas, dan integritas

"Jadi semua agregat dari indikator-indikator yang dikenali dari awal itu memunculkan sebuah agregat, dan agregat itu seseorang akan dipilih begitu. Jadi bukan karena macam-macam," kata Moeldoko, dikutip dari Kontan.

Dia mengatakan seorang pimpinan instansi wajib mempunyai kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab.

Moeldoko menyebut Listyo sudah terbukti memiliki kapasitas dalam menyelesaikan masalah.

Loyalitas dan integritas juga menjadi hal yang tidak bisa ditawar dalam mengisi posisi Kapolri.

Baca juga: VIRAL Nota Kesepakatan Menhan Prabowo & Perancis, Sejumlah Alutsista Siap Diboyong ke Indonesia

Baca juga: Viral Video Angin Puting Beliung Seperti Belalai di Atas Waduk, BMKG Beri Penjelasan

Pemilihan Listyo Sigit untuk menggantikan Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis, kata Moeldoko, telah dipertimbangkan oleh presiden untuk mencapai suatu tujuan.

()Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo (tengah) di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Selasa (15/12/2020). (Dok. Divisi Humas Polri)

"Jadi pasti Presiden sudah memikirkan untuk kepentingan yang lebih besar maka ada pertimbangan-pertimbangan lain," kata Moeldoko.

Kriteria tersebut dipastikan yang membuat Listyo Sigit dipilih menjadi kapolri. Meskipun dalam perebutan posisi tersebut terdapat jenderal polisi bintang tiga lain yang masuk dalam bursa calon kapolri.

Dua jenderal polisi lainnya merupakan senior lulusan Akpol tahun 1988 yakni Wakapolri Gatot Eddy Prramono dan Boy Rafli Amar. Sementara Listyo merupakan lulusan Akpol 1991.

"Jadi ini kan pilihan-pilihan. Pilihan pertama pendekatannya senioritas. Pilihan yang kedua pendekatannya yang tadi beberapa persyaratan tadi," kata Moeldoko.

Dalam pemilihan dua jenderal yang lebih senior disampaikan Moeldoko tak masuk dalam kualifikasi.

Meski begitu dia memastikan pemilihan dilakukan dengan penilaian yang bersifat holistik.

Baca juga: Intip! Jumlah Harta Kekayaan Kapolri Idham Azis dan Calon Kapolri Listyo Sigit, Siapa Paling Kaya?

Baca juga: Janji Listyo Sigit Setelah Jadi Kapolri, Siap Tampung Lulusan Madrasah

Baca juga: Janji Listyo Sigit Setelah Jadi Kapolri, Siap Tampung Lulusan Madrasah

Komisi III DPR menyetujui secara aklamasi

Komisi III DPR secara aklamasi menyetujui Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri untuk menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis.

Persetujuan itu ditetapkan seusai Sigit menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar Komisi III.

"Berdasarkan pandangan dan catatan fraksi, pimpinan dan anggota Komisi III secara mufakat menyetujui pemberhentian dengan hormat dari jabatan Kapolri atas nama Jenderal Idham Azis dan menyetujui pengangkatan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri," kata Ketua Komisi III Herman Hery, Rabu (20/1/2021).

()Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2020). (Kompas.com/Dok Divisi Humas Mabes Polri)

Herman melanjutkan, atas persetujuan ini, Komisi III akan segera bersurat kepada pimpinan DPR untuk mengagendakan rapat paripurna pengesahan Kapolri terpilih.

"Selanjutnya ditetapkan dalam rapat paripurna terdekat dan akan diproses sesuai peraturan perundang-undangan," ujarnya.

Uji kepatutan dan kelayakan terhadap Sigit hari ini berlangsung sekitar empat jam. Sigit memaparkan visi dan misinya sebagai calon kapolri.

Keputusan itu diambil setelah Komisi III mendalami paparan Sigit dan melakukan rapat pleno.

Profil Listyo

Listyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Ia lahir di Ambon, Maluku, 5 Mei 1969.

Listyo adalah sosok yang memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi karena ia menjabat sebagai Kapolres Solo pada 2011 saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Kedekatan Listyo dan Jokowi berlanjut ketika Jokowi menjadi Presiden. Pada 2014, Listyo pun menjadi ajudan Jokowi.

Setelah tidak menjadi ajudan Jokowi, Listyo menduduki sejumlah jabatan di Korps Bhayangkara yakni Kapolda Banten pada 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019 sebelum diangkat menjadi Kepala Bareskrim.

Listyo mulai menjabat sebagai Kabareskrim pada 6 Desember 2019, menggantikan Kapolri saat ini, Jenderal Polisi Idham Azis yang saat itu dilantik menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara.

Ada sejumlah peristiwa yang menyedot perhatian publik selama masa kepemimpinan Listyo di Bareskrim, salah satunya adalah penangkapan terpidana kasus Bank Bali Djoko Tjandra yang telah buron selama 11 tahun.

Listyo juga membongkar praktik suap terkait pelarian Djoko Tjandra yang ternyata melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Prasetijo Utomo.

Di samping itu, pada Desember 2020, Bareskrim di bawah komando Listyo juga menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang terkatung-katung sejak April 2017.

Namun, Tim Advokasi Novel menilai, ada kejanggalan dalam proses hukum terhadap kedua pelaku tersebut.

(Tribunnewswiki/Tyo/Kontan/Abdul Basith Bardan/Kompas/Ardito Ramadhan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Moeldoko Ungkap Alasan Jokowi Memilih Listyo Sigit Jadi Kapolri Pengganti Idham Azis

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved