Internasional

Lebanon Perpanjang Lokcdown Hingga Februari, Jumlah Kasus Kematian Virus Corona Meningkat

Pemerintah Lebanon pada Kamis (21/1/2021) memperpanjang lockdown atau penguncian nasional hingga 8 Februari 2021.

Editor: M Nur Pakar
Reuters
Petugas polisi berpatroli di tepi pantai Beirut Corniche saat Lebanon memperketat penguncian dan memberlakukan jam malam 24 jam untuk mengekang penyebaran infeksi Covid-19. 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Pemerintah Lebanon pada Kamis (21/1/2021) memperpanjang lockdown atau penguncian nasional hingga 8 Februari 2021.

Hal itu di tengah peningkatan tajam kematian akibat virus Corona dan infeksi yang telah membanjiri rumah sakit.

Meskipun jumlah tempat tidur rumah sakit meningkat di negara hampir 6 juta itu, dokter dan perawat berjuang mengimbangi pasien dengan fasilitas mereka.

Dilansir AP, hunian tempat tidur unit perawatan intensif telah meningkat, mencapai 91% pada Rabu (20/1/2021) malam, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Infeksi harian yang terdaftar telah mencapai sekitar 5.000 orang sejak musim liburan, naik hampir 1.000 sejak November 2020.

Jumlah korban tewas secara keseluruhan telah melampaui 2.000 orang.

Dengan kematian baru berjumlah antara 40 dan 60 orang sehari, dalam seminggu terakhir.

Baca juga: Lebanon Pesan 2,1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer, Diperkirakan Tiba Februari 2021

Dokter mengatakan dengan peningkatan pengujian, jumlah infeksi yang dikonfirmasi juga meningkat, mencatat tingkat kepositifan lebih dari 20% untuk setiap 100 tes.

Perawat dan dokter kewalahan, dan lebih dari 2.300 petugas kesehatan telah terinfeksi sejak Februari 2020.

Lebanon belum melakukan vaksinasi apapun.

Pemerintah menyelesaikan kesepakatan dengan Pfizer minggu lalu untuk vaksin yang akan tiba pada awal Februari.

Bank Dunia, Kamis (21/2021), mengatakan telah menyetujui 34 juta dolar AS untuk membantu membayar vaksin untuk menginokulasi lebih dari 2 juta orang.

Baca juga: Pasukan Keamanan Lebanon Puji Warga, Patuhi Aturan Tetap Tinggal di Rumah

Sebelum pandemi melanda tahun lalu, Lebanon sudah mengalami krisis ekonomi dan keuangan yang melumpuhkan yang telah memicu protes.

Penutupan bank dan pembatasan pergerakan modal di tengah krisis mata uang asing yang mendalam.

Krisis, ditambah dengan pembatasan virus Corona, telah mengirim hampir setengah dari populasi ke dalam kemiskinan.

Meningkatkan angka pengangguran, dan memaksa banyak bisnis tutup atau meninggalkan negara itu.

Baca juga: Lebanon Lockdown Selama 11 Hari, Rumah Sakit Penuh Sesak Pasien Virus Corona

Selama liburan, pemerintah melonggarkan beberapa pembatasan dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian.

Banyak yang menyalahkan tindakan pelonggaran singkat itu telah meningkatkan jumlah infeksi.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved