Breaking News

Internasional

Perdana Menteri Israel Mulai Gugup Dengan Pemerintahan Joe Biden

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para pembantu dekatnya sangat gugup dengan transisi pemerintahan baru AS.

Editor: M Nur Pakar
AP
Joe Biden saat masih menjadi Wakil Presiden AS gelar konferensi pers dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu. 

SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para pembantu dekatnya sangat gugup dengan transisi pemerintahan baru AS.

Padahal, dalam empat tahun terakhir ini, menjalani bulan madu dengan Donald Trump.

Seorang pejabat Israel mengatakan rasanya seperti menjalani detoksifikasi.

Dilansir AP, Kamis (21/1/2021), Netanyahu sempat memberi selamat kepada Biden beberapa menit setelah dia dilantik.

Tetapi, dia berharap dapat bekerja sama untuk terus memperluas perdamaian antara Israel dan dunia Arab.

Dia berharap juga menghadapi tantangan bersama, terutama ancaman yang ditimbulkan oleh Iran.

Netanyahu tetap dengan keras menentang rencana Biden kembali ke kesepakatan nuklir Iran.

Baca juga: Israel Terus Tambah Pemukiman Yahudi, 2.600 Unit Disetujui, Sehari Jelang Trump Lengser

Menteri Luar Negeri yang ditunjuk Tony Blinken mengatakan AS tidak akan terburu-buru kembali ke kesepakatan.

Blinken menyatakan akan berkonsultasi dengan Israel dan negara-negara Teluk sebelum bergabung kembali.

Tapi itu belum meyakinkan Netanyahu dan para pembantu dekatnya.

Karena masih prihatin melihat beberapa arsitek kesepakatan dan pendukung paling sengit era Obama bergabung dengan pemerintahan Biden.

Seorang pembantu Biden mengatakan tidak ada keputusan akhir yang dibuat tentang pengangkatan potensial.

Mengenai masalah Israel-Palestina, yang tidak diharapkan menjadi prioritas utama Biden, Blinken mengakui tidak mengharapkan kemajuan apapun menuju kesepakatan damai dalam waktu dekat.

Para pejabat Israel puas dengan pernyataan tersebut serta dukungan Blinken untuk proses Perjanjian Abraham Trump dan pernyataan AS akan terus mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Baca juga: Donald Trump Beri Grasi Penuh Kepada Penjual Rahasia Militer AS ke Israel

Berbeda dengan Obama dan Trump, Biden diperkirakan tidak akan menunjuk utusan khusus untuk proses perdamaian Timur Tengah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved