Sosok Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada, Ketua Tim Makalah Listyo Sigit hingga Direstui Jadi Kapolri
Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Wahyu Widada memimpin rombongan pengantar makalah calon Kapolri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada Komisi
Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM - Komisi III DPR RI merestui Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun.
Keputusan tersebut diambil, setelah Komisi III menggelar uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri Komjen Listyo di ruang Komisi III DPR, komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Listyo adalah calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo.
Dikutip Serambinews.com dari Tribunnews, Ketua Komisi III Herman Herry selalu pimpinan terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada fraksi-fraksi di DPR untuk menyampaikan pendapat mini fraksi.
Sembilan fraksi yang ada di DPR, seluruhnya menyetujui Komjen Listyo menjadi Kapolri.
"Dengan demikian berdasarkan pertimbangan, pandangan, dan catatan-catatan yang disampaikan oleh fraksi-fraksi".
"Akhirnya pimpinan dan anggota Komisi III DPR RI, secara mufakat menyetujui pemberhentian dengan hormat dari jabatan Kapolri atas nama Jenderal Pol Idham Azis, dan menyetujui pengangkatan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri," ujar Herman.
Setelah Komisi III DPR menyetujui, kata Herman, keputusan tersebut akan dibawa ke dalam rapat Paripurna DPR terdekat.
"Selanjutnya ditetapkan dalam rapat paripurna DPR RI terdekat dan akan diproses sesuai dengan paraturan perundang-undangan," kata Herman.
Siapa sosok dibalik lancarnya Listyo Sigit susun naskah makalah hingga direstui jadi Kapolri?
Diketahui judul makalah yang dibuat Listyo Sigit Prabowo untuk menghadapi fit and proper test di Komisi III DPR RI adalah "Transformasi Menuju Polri yang Presisi'.
Kata 'presisi' yang digunakan Listyo dalam judul makalahnya tersebut merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas, transparasi berkeadilan.
Rombongan para jenderal yang mengantarkan makalah tersebut untuk anggota Komisi III DPR RI di antaranya merupakan rekan seleting Listyo Sigit Prabowo.
Rombongan para jenderal itu dipimpin Kepala Kepolisian Daerah Aceh, Inspektur Jenderal Wahyu Widada.
Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Wahyu Widada memimpin rombongan pengantar makalah calon Kapolri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada Komisi III DPR RI.
Dikutip Serambinews.com dari Tribunnews, Wahyu datang bersama Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdi Sambo dan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta sekitar pukul 15.20 WIB.
Wahyu merupakan teman seleting (seangkatan) Listyo Sigit Prabowo di Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.
Dia adalah peraih Adhi Makayasa alias lulusan terbaik di angkatannya.
Sementara Sambo adalah mantan anak buah Listyo Sigit Prabowo di Bareksrim.
Sebelum dipromosikan menjadi jenderal bintang dua, Sambo merupakan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri saat masih berpangkat Brigadir Jenderal.
"Kegiatan kami hari ini adalah menyerahkan naskah fit and proper test yang besok akan dilaksanakan. Kami datang ke sini mewakili calon Kapolri," kata Wahyu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (19/1).
Penunjukannya sebagai ketua tim naskah makalah bukanlah hal yang biasa.
Irjen Wahyu diminta untuk mengatur dan merancang program kerja calon Kapolri selama masa jabatannya.
Naskah itu juga yang akan dibedah anggota Komisi III DPR RI.
Namun, Wahyu menolak menyampaikan judul, isi, dan jumlah halaman makalah Listyo.
Menurutnya, hal tersebut akan disampaikan Listyo secara langsung saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kapolri, pada Rabu (20/1).
"Besok mulai jam 10.00 WIB, kemudian akan diberikan waktu kepada beliau untuk memberikan paparan, kemudian ada penyampaian-penyampaian dari para anggota DPR RI," kata Wahyu.
Dihubungi terpisah, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan makalah calon Kapolri itu digarap Listyo bersama dengan tim yang dikepalai oleh jenderal berbintang dua seperti dikutip Serambinews.com dari Tribunnews.
"Tadi pukul 15.00 WIB, materinya sudah diserahkan ke Komisi III DPR, oleh Ketua Tim Naskah Irjen Pol Wahyu Widada (Kapolda Aceh) didampingi Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo," kata Argo dalam keterangan resmi, Selasa (19/1).
Menurut Argo, secara umum naskah makalah calon Kapolri itu berisi kebijakan atau program kerja ke depan.
"Intinya program kerja Kapolri ke depan. Besok kita dengarkan dan simak bersama saat fit and proper test di DPR," ujar dia.

Siapa sebenarnya sosok Wahyu Widada, hingga dipercaya jadi ketua tim makalah Komjen Listyo Sigit Prabowo?
Irjen Wahyu saat ini menjabat Kapolda Aceh.
Ia merupakan alumni Akpol 1991 dan peraih gelar Adhi Makayasa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Wahyu Widada lahir di Sleman Yogyakarta 11 September 1969.
Wahyu Widada adalah lulusan terbaik Akpol 1991, rekan angkatan Listyo Sigit Prabowo.
Saat ini Wahyu menjabat Kapolda Aceh sejak 2 Februari 2020.
Jabatan sebelumnya Kapolda Gorontalo.
Wahyu Widada memiliki latar belakang reserse.
Irjen Wahyu Widada merupakan seorang Perwira Tinggi yang berprestasi.
Dia sudah berwara-wiri pada sejumlah jabatan penting di lingkungan Polri.
Lulus sebagai Akabri pada tahun 1991 Wahyu Widada terus menunjukkan prestasi luar bisa hingga pimpinan mempercayakannya pada sejumlah jabatan, mulai dari kapolres hingga kapolda.
Pada tahun 1998 dia juga lulus dari Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Tak hanya pendidikan polisi, Wahyu Widada juga menempuh dikjur seperti sekolah penerbang, PA Intelkrim, PA Brimob, hingga National Management Course.
Wahyu pernah menjabat sebagai Kapolres Pekalongan pada tahun 2009.
Di tahun yang sama, saat itu dia ditunjuk sebagai Sekretaris Pribadi (Sespri) Kapolri.
Tak butuh waktu lama bagi Wahyu untuk meretas karier kepolisiannya setingkat demi setingkat.
Setahun setelah itu, dia dipromosi menjadi Kapolres Tangerang.
Pada 2011 menjadi Kapolres Metro Tangerang.
Wahyu Widada kemudian mendapat jabatan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Banten pada tahun 2013.
Setahun setelah itu, Wahyu kembali ditarik ke Mabes Polri, tepatnya ke Bareskrim sebagai analis kebijakan madya bidang Pidter.
Pada tahun 2015, Brigjen Wahyu menjadi Staff Kepresidenan (Pamen Bareskrim).
Kariernya kian menanjak pada tahun 2016, ia menjadi Kabagren Rojianstra SSDM Polri.
Kemudian sebagai Wakil Ketua Bidang Administrasi dan Kemahasiswaan STIK/PTIK.
Selanjutnya pada 2017, Wahyu dipercaya pada posisi Karojianstra (Kepala Biro Kajian Strategi) SSDM Polri lalu pada tahun yang sama dipromosikan sebagai Wakapolda Riau.
Setahun setelah itu Wahyu Widada dipromosi lagi sebagai Kapolda Gorontalo dan pada tahun 2020 menjadi Kapolda Aceh menggantikan Irjen Pol Rio S Djambak.
Wahyu Widada Juga Sukses Antarkan Tito Karnavian Jadi Kapolri

Wahyu Widada juga turut andil saat mengatarkan Tito Karnavian jadi Kapolri.
Beberapa perwira menengah dan perwira tinggi turut andil dalam menyiapkan berbagai data untuk proses uji kelayakan dan kepatutan Tito Karnavian di Komisi III DPR RI, Kamis (26/6/2016) kemarin.
Sekitar 20 anggota Polri berperan menyiapkan berbagai keperluan dan data untuk kesuksesan Tito saat menjalani fit and proper test menjadi calon kapolri.
Mereka-mereka ini diminta dan ditunjuk langsung Tito menjadi tim pemikir dan tim pencari data.
Wahyu Widada yang saat itu berpangkat Kombes ikut serta dalam tim pemikir.
Dia mengaku senang bisa terpilih dan ambil bagian sebagai tim pemikir.
"Total yang terlibat untuk fit and proper test ada 20 orang, termasuk yang mencari data. Kalau tim intinya ada beberapa perwira," kata Wahyu kepada Tribunnews.com.
Wahyu Widada yang juga mantan Kapolres Metro Tangerang Kota ini mengaku dalam tim tersebut, ia hanya mengurus administrasi.
"Saya hanya mengurus administrasi, tim mengetik, yang ngetik naskah," singkat Wahyu yang juga peraih Adhi makayasa Akpol 1991 itu.
Diceritakan Wahyu, dirinya ditunjuk Tito menjadi bagian dari tim pemikir setelah pihak DPR RI mengumumkan Tito sebagai calon Kapolri pilihan Presiden Jokowi.
Selama bekerja menjadi tim pemikir, Wahyu mengaku banyak suka duka yang dialami.
Namun, semuanya dilakukan dengan senang hati karena dianggap sebagai sebuah amanah.
"Kalau ditanya soal suka duka, namanya tugas pasti ada lah. Ya seperti begadang, tapi kan sudah biasa juga".
"Ini semua tugas dan amanah yang diberikan Pak Tito bagi kami. Saya enjoy saja, tidak ada beban karena beliau juga banyak memberikan bimbingan," tutur Wahyu.
Wahyu menambahkan selama menyiapkan fit and proper test, tim pemikir selalu mendapatkan kemudahan.
Hal tersebut disebabkan seluruh elemen yang ada di intitusi Polri memberikan dukungan penuh kepada Tito.
"Semua mendukung beliau, beliau dapat dukungan dari institusi. Selama bekerja untuk beliau kami banyak dapat kemudahan," katanya. (Serambinews.com/ Tribunnews.com)
Baca juga: Vanessa Angel Ceritakan Makan Nasi Saat di Penjara, Tak Ada yang Istimewa
Baca juga: VIDEO Haji Uma Temani Berobat Santriwati Penderita Kanker ke RSU Cut Meutia Aceh Utara
Baca juga: Irak Diguncang 2 Bom Bunuh Diri, 20 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Luka-luka