Internasional
Anthony Fauci Sebut Virus Corona Afrika Selatan Lebih Berbahaya, Vaksin Covid-19 Bisa Kurang Efektif
Pakar penyakit menular AS, Dr Anthony Faucy menyebut virus Corona yang telah bermutasi di Afrika Selatan lebih berbahaya lagi.
Sementara itu, dia menyinggung kebijakan Donald Trump yang terus bertentangan dengan dirinya.
“Ada yang dikatakan, mengenai hal-hal seperti hydroxychloroquine… yang sangat tidak nyaman, karena tidak berdasarkan fakta ilmiah,” kata Fauci.
"Saya sama sekali tidak senang berada dalam posisi yang bertentangan dengan presiden," tambahnya.
Perbedaan mencolok lainnya di Gedung Putih Biden, menurut Fauci, adalah kemampuan untuk mengetahui ketika sesuatu tidak diketahui.
“Salah satu hal baru dalam pemerintahan ini, klau belum tahu jawabannya jangan menebak-nebak,” ujarnya.
Dia menambahkan tim COVID-19 yang baru akan berusaha sepenuhnya transparan, terbuka, dan jujur.
"Bahkan, akan membuat semua yang kami lakukan hanya berdasarkan sains dan bukti," jelasnya.
Fauci kembali ke James Brady Briefing Room sebagai perwakilan untuk tim tanggapan virus Corona yang baru dibentuk.
Menyusul penandatanganan Biden pada 10 perintah eksekutif terkait Covid pada hari sebelumnya.
Perintah tersebut dibuat berdasarkan janji sebelumnya untuk membuka kembali sebagian besar sekolah K-12.
Baca juga: Uni Eropa Sepakat Kecam Rusia, Segera Bebaskan Pemimpin Oposisi Alexei Navalny
Meningkatkan produksi alat pelindung diri, dan mengelola 100 juta suntikan vaksin pada akhir 100 hari pertama Biden.
Fauci menolak untuk menentukan kapan orang Amerika dapat pergi ke apotek dan menerima vaksin seperti halnya vaksin flu.
Dia membalikkan arah prediksi sebelumnya bahwa masyarakat umum akan dapat memiliki akses tersebut pada April 2021 .
“Dengan semangat tidak menebak-nebak, saya benar-benar tidak yakin kapan itu akan terjadi,” katanya ketika ditanya tentang jadwal ketersediaan vaksin dalam skala luas.(*)