Berita Pidie
Bahan Baku Diambil di Pidie, Banggar Pertanyakan PAD Jalan Tol di Sektor Galian C
Badan Anggaran (Banggar) DPRK Pidie mempertanyakan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor galian c pada proyek jalan tol Sigli....
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Jalimin
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Badan Anggaran (Banggar) DPRK Pidie mempertanyakan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor galian C pada proyek jalan tol Sigli.
Untuk diketahui, jalan tol dari Lembah Seulawah, Aceh Besar - Gampong Teungoh Drien Gogo, Kecamatan Padang Tiji, Pidie panjangnya sekitar 26 kilometer yang dikerjakan tahun 2020 hingga 2021.
"Proyek jalan tol di Sigli menggunakan galian C di Pidie, yang diambil dari sejumlah usaha galian c di aliran sungai di kawasan Muara Tiga (Laweung), Keumala, dan Tangse. Tapi, kok PAD tidak ada," kata anggota Banggar DPRK Pidie, Syarifuddin SPdI, kepada Serambinews.com, Jumat (22/1/2021).
Menurutnya, Pemkab harus memburu PAD dari sektor galian c.
Sebab, galian C di sungai terus dikeruk, tapi pemasokan PAD justru rendah di sektor tersebut. Untuk itu, kata politikus Partai Golkar, Pemkab harus menagih PAD dari proyek pekerjaan jalan tol Sigli.
Kata Syarifuddin, potensi PAD dari sektor galian c untuk pekerjaan proyek jalan tol cukup besar menghabiskan bahan baku, mengingat panjangnya jalan tol yang dikerjakan.
"Aliran sungai terus rusak diambil galian C untuk pekerjaan jalan tol, tapi PAD belum diserahkan. Belum lagi badan jalan rusak dilindas truk pengangkut galian C," jelasnya.
Dikatakan, dengan adanya proyek jalan tol itu, sejatinya kesempatan Pemkab untuk memaksimalkan pemasokan PAD.
Sementara Kabid Pendapatan Keuangan dan Aset Pidie, Mukhtar, mengungkapkan, Pemkab telah menyurati Adikarya pada tanggal 13 Agustus 2020, selaku rekanan yang mengerjakan proyek pembangunan jalan tol Sigli-Banda Aceh.
Namun, surat balasan pada tanggal 30 November 2020, mereka memberitahukan belum adanya kontrak pembangunan jalan tol Sigli - Banda Aceh.
"Barusan saya telah menghubungi kembali Adikarya, namun jawaban mereka belum selesai pembebasan lahan. Juga belum selesai tanda tangan dengan anak kontrak terhadap berapa matrial yang digunakan di jalan tol yang nantinya dibayar," jelasnya dalam pembahasan RAPBK di Gedung DPRK Pidie, Jumat (22/1/2021).(*)
Baca juga: Kisah Korban Arisan Online, Tergiur Bunga 40 Persen dalam 18 Hari, Ternyata Rugi Miliaran
Baca juga: KONI Aceh Tingkatkan Pembinaan Atlet di Pelatda Jelang PON Papua
Baca juga: Tips Cerdas Alokasi Keuangan dan Investasi Aman, Jangan Sampai Terjebak Investasi Bodong