Pendidikan
74 Mahasiswa Baru Asal Aceh Bertolak ke Mesir, Ini Pesan Gubernur
Dalam kaitan komitmen penuh Pemerintah Aceh itu, Nova meminta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh untuk membuka skema bantuan b
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Ia berpesan agar para mahasiswa tersebut belajar dengan gigih serta fokus menyelesaikan pendidikannya.
"Kalau sudah begini perhatian pemerintah, maka niat kalian ke Mesir jangan berubah ketika melihat Piramid, melihat pasar, Sungai Nil, dan masjid di sana. Kecewa kami jika kalian tidak sungguh-sungguh," kata Fadhil Rahmi.
Syech Fadhil juga menyorot dua program Pemerintah Aceh yang selama dijalankan oleh BPSDM dinilai bisa disenergikan dengan IKAT Aceh.
Pertama adalah program pelatihan bahasa Arab. Dimana, Pemerintah Aceh dinilai bisa bekerjasama dengan IKAT dan PUSIBA (Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab), lembaga milik organisasi alumni Al-Azhar Mesir di Indonesia.
Selanjutnya, kata Syech Fadhil, program beasiswa tahfidz. Pemerintah Aceh bisa menitegrasikan program tersebut dengan apa yg dilakukan IKAT yg setiap tahun menfasilitasi ratusan putra putri Aceh untuk melanjutkan kuliah.
"Kita rubah ke program Sarjana Hafidz. Harapannya, pulang nanti tidak hanya membawa Lc tapi juga predikat hafidz," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT), Muhammad Fadhillah mengatakan, semua mahasiswa yang akan berangkat itu telah menjalani bimbingan belajar di Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab yang bermarkas di Jakarta, sebelum akhirnya dinyatakan lulus tes ke Al-Azhar Mesir.
"Besar harapan kami Pusiba juga dapat hadir di Aceh, dengan demikian anak-anak kita tidak perlu belajar lagi ke Jakarta. Biarkan mereka belajar di sini agar lebih bisa mengurangi biaya yang dikeluarkan," kata Fadhillah.
Fadhillah berharap, Pemerintah Aceh melalui BPSDM dapat memberikan layanan serupa di Aceh.
Dengan begitu akan lebih banyak lagi mahasiswa Aceh yang dapat belajar ke Timur Tengah. Saat ini total mahasiswa Aceh di Mesir berjumlah 550 orang.
Hadir mendampingi Gubernur, Asisten Bidang Keistimewaan dan Pemerintahan Sekda Aceh, M Jafar, Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Usamah El-Madny, dan Kepala BPSDM Aceh Syaridin. (*)