Internasional
Angka Pengangguran Membludak Sejak Pandemi Virus Corona Meledak Secara Global
Angka pengangguran di seluruh dunia membludak dengan jumlah empat kali lipat dibandingkan sebelum virus Corona meledak secara global.
SERAMBINEWS.COM, JENEWA - Angka pengangguran di seluruh dunia membludak dengan jumlah empat kali lipat dibandingkan sebelum virus Corona meledak secara global.
Pandemi virus Corona telah menyebabkan perekonomian Dunia porak-poranda.
Dilansir AP, bahkan, lebih parah dibandingkan krisis keuangan global pada 2009, lapor Badan PBB pada Senin (25/1/2021)
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan pembatasan bisnis dan kehidupan publik menghancurkan 8,8% dari semua jam kerja di seluruh dunia tahun lalu.
Hal itu setara dengan 255 juta pekerjaan penuh waktu, sehingga melipatgandakan dampak krisis keuangan lebih dari satu dekade lalu.
Baca juga: Jumlah Pengangguran Tinggi, Menaker Minta Kepala Daerah di Aceh Alokasi Dana untuk BLK
“Ini merupakan krisis paling parah bagi dunia kerja sejak Depresi Hebat tahun 1930-an," kata Direktur Jenderal ILO Guy Ryder.
Bahkan, katanya, dampaknya jauh lebih besar daripada krisis keuangan global 2009.
"Dampak tersebut terbagi hampir sama antara pengurangan jam kerja dan kehilangan pekerjaan yang belum pernah terjadi sebelumnya", katanya.
Badan PBB itu mencatat kebanyakan orang yang kehilangan pekerjaan berhenti mencari pekerjaan sama sekali.
Baca juga: Fokan Aceh Sebut Pengangguran Rentan Terpengaruh Narkoba
Diduga, pembatasan pada bisnis yang mempekerjakan karyawan dalam jumlah besar.
Seperti restoran, bar, toko, hotel, dan layanan lain yang bergantung pada interaksi tatap muka.
Penurunan jumlah pekerjaan berarti hilangnya 3,7 triliun dolar AS pendapatan secara global.
Ryder menyebut sebagai sosok yang luar biasa, dengan wanita dan orang muda menjadi yang paling sukses.
Baca juga: VIDEO Menaker Ajak Pemerintah Aceh Cari Solusi Atasi Pengangguran di Tanah Rencong
Laporan ILO memperkirakan akan pulihnya pekerjaan di paruh kedua tahun ini.
Tetapi itu tergantung pada pengurangan infeksi virus Corona dan peluncuran vaksin.
Saat ini, infeksi meningkat atau tetap tinggi di banyak negara dan distribusi vaksin masih lambat secara keseluruhan.(*)