Berita Pidie
Harga Biji Melinjo di Pidie Naik, Ini Penyebabnya
Naiknya harga biji melinjo dalam dua hari ini juga dipicu oleh menurunnya hasil produksi biji melinjo.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Idris Ismail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Harga biji melinjo di Kabupaten Pidie terutama di pusat pasar Meuling Kota Beureuneun, Kecamatan Mutiara dalam dua hari terakhir mengalami lonjakan atau naik tipis dari Rp 16.000/Bambu kini menjadi Rp 18.000 perbambu.
“Naiknya harga bahan baku utama untuk emping khas daerah Pidie itu oleh mulai meningkatnya transaksi,"sebut Mustafa (41) selaku agen penampung asal Gampong Papeun Nicah, Kecamatan Keumala, Pidie kepada Serambinews.com, Selasa (26/1/2021).
Selian itu juga naiknya harga biji melinjo dalam dua hari ini dipicu oleh menurunnya hasil produksi biji melinjo dari para petani kebun lokal atau masyarakat disejumlah kecamatan di Pidie.
Hanya saja saat ini dampak dari pengaruh selesainya Musim Tanam (MT) rendengan juga mempengaruhi permintaan biji melinjo yang kini terus meingkat.
Menurut Mustafa, jika saat puncak MT Rendengan sebagian besar para pengrajin kerupuk atau emping melinjo terutama dari kalangan kaum perempuan lebih memilih untuk menanam padi ketimbang menjadi buruh menumbuk emping. Hal ini dikarenakan faktor pendapatan lebih tinggi jadi buruh tanam padi.
"Kemungkinan besar untuk satu atau dua pekan kemudian harga biji melinjo akan terus meningkat hingga mencapai Rp 25.000 sampai Rp 35.000/bambu,"katanya.(*)
Baca juga: Enam Tahun Lumpuh dan tak Bisa Berjalan, Ramlah Menangis Terima Bantuan Kursi Roda
Baca juga: Kamis Lusa, 268 CPNS Pemkab Pidie Terima SK, Gaji Dibayar Februari 2021
Baca juga: Petani India Mengamuk, Memboyong Ribuan Traktor ke New Delhi, Memprotes UU Reformasi Pertanian
Baca juga: 528 Hektare Sawah di Aceh Tamiang Rusak Diterjang Banjir, Kerugian Petani Capai Rp 6,4 Miliar