Tiang Pelabuhan Patah, KMP Papuyu Tak Bisa Sandar

Kapal Motor Penumpang (KMP) Papuyu, sudah tiga minggu tak bisa bersandar di Pulo Breuh, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar

Editor: bakri
SERAMBITV.COM
KMP Papuyu sandar di Pelabuhan Uleelheu 

JANTHO - Kapal Motor Penumpang (KMP) Papuyu, sudah tiga minggu tak bisa bersandar di Pulo Breuh, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar. Hal itu disampaikan Ketua Komisi V DPRK Aceh Besar, Muhibuddin Ibrahim alias Ucok Sibreh, dalam rilisnya yang diterima Serambi, Senin (25/1/2021).

Dikatakan, ia sudah dihubungi seorang tokoh muda Pulo Aceh, di mana masyarakat di sana mengeluhkan tidak bisa sandarnya KMP Papuyu sejak 2 Januari lalu. Penyebabnya salah satu tiang pelabuhan patah. “Kondisi itu sampai saat ini belum mendapatkan perhatian BPKS Sabang selaku badan pengusahaan kawasan  tidak bertindak terhadap masalah ini. BPKS beralasan sedang mengusahakan pelabuhan permanen, ungkap warga ke saya," ujar pria yang akrab disapa Ucok Sibreh itu.

Dampak dari itu, tegas Ketua DPD II Partai Golkar Aceh Besar tersebut, mengganggu perekonomian masyarakat dan pengusaha di Pulo Aceh. “Warga kini merasakan kesulitan mendapatkan kebutuhan, karena pasokannya tersendat. Apa yang disampaikan oleh masyarakat Pulo Breuh ini membuat rasa prihatin," ujarnya.

Ucok pun mempertanyakan kinerja BPKS Sabang, karena mereka bertanggung jawab terhadap Pulo Aceh. Apalagi persoalan itu sudah berlangsung hampir sebulan. Karenanya dia meminta pihak BPKS Sabang untuk segera mencari solusi terhadap masalah itu.

Dia juga meminta pemerintah untuk segera menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT) daerah atau anggaran lain agar persoalan ini bisa diselesaikan. Apalagi itu menyangkut kepentingan dan hajat hidup orang.

Sementara Deputi Teknik Pengembangan dan Tata Ruang BPKS, Azwar Husein mengatakan, pihak BPKS dan Pemerintah Aceh berupaya mengganti penyangga kapal di dermaga tersebut. Namun karena anggaran bertahap, dan awal Februari 2021 dibangun darurat, agar KMP Papuyu bisa kembali merapat.

Sedangkan untuk pembangunan dermaga secara permanen, jelas Azwar Husein, tim Dishub Aceh sudah melakukan kajian untuk pembangunan/pendaratan kapal di pelabuhan tersebut. “Di sisi lain, BPKS juga akan membangun jembatan tahun 2023 antara Pulo Brueh dengan Pulo Nasi.”

BPKS, tegas Azwar Husein,  tidak pernah tutup mata dan hampir 80 persen jalan darat yang ada di Pulo Aceh dibangun oleh pihak BPKS. “Kita sangat peduli terhadap rakyat pedalaman Pulo Aceh untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Pulo Aceh," tandasnya.(as)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved