Video

VIDEO - Kapal Tanker Minyak Iran Ditahan, Teheran Minta Penjelasan Jakarta

Indonesia menyita kapal tanker Iran dan kapal Panama di perairan negara Asia Tenggara itu, kata Badan Keamanan Laut Indonesia pada hari Senin.

Penulis: Yuhendra Saputra | Editor: Safriadi Syahbuddin

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Iran telah meminta pihak berwenang Indonesia menjelaskan penyitaan kapal tanker minyaknya yang diduga pengiriman minyak ilegal.

Iran, produsen minyak terbesar kedua OPEC, dituduh mencoba menghindari sanksi AS untuk mentransfer minyak ke negara-negara di kawasan, seperti China, dengan mengubah dokumen kapal untuk menyembunyikan negara sumber kargo minyaknya.

Indonesia menyita kapal tanker Iran dan kapal Panama di perairan negara Asia Tenggara itu, kata Badan Keamanan Laut Indonesia pada hari Senin.

Kapal tanker itu, MT Horse berbendera Iran dan MT Freya berbendera Panama, dicurigai melakukan banyak pelanggaran, termasuk mengungkap bendera nasional, memblokir sistem identifikasi mereka, berlabuh secara ilegal dan pemindahan bahan bakar yang melanggar hukum antara kapal dan menumpahkan minyak, kata Bakamla.

Departemen Keuangan AS pada Juni tahun lalu memberikan sanksi kepada lebih dari seratus kapal tanker minyak Iran dan kapal, termasuk dua kapal tanker yang mengirimkan bensin ke Venezuela.

Ia juga memperingatkan negara-negara agar tidak membeli minyak atau produk dari Iran dan Korea Utara.

Ekspor minyak Iran sebelum Mei 2018, ketika pemerintahan Trump memberlakukan kembali sanksi terhadap negara itu setelah penarikan dari perjanjian nuklir 2015, mendekati 3 juta barel per hari (bph), yang anjlok di bawah 500.000 barel per hari di tahun-tahun berikutnya.

Pada bulan Desember, Iran menginstruksikan kementerian perminyakannya untuk mempersiapkan produksi dan penjualan minyak mentah dengan kapasitas penuh dalam waktu tiga bulan.

Negara ini berencana untuk meningkatkan produksinya menjadi 4,5 juta barel per hari pada Maret 2021 dan juga berencana mengekspor 2,3 juta barel per hari dari hasil ini.

Ekonomi Iran, yang secara tradisional bergantung pada ekspor minyak, telah menanggung kerugian terbesar dengan sanksi, karena banyak negara mengurangi impor minyak dari Iran, karena takut akan hukuman ekonomi dari AS.(*)

Sumber: Anadolu Agency

Baca juga: Pasukan Iran Serbu Kapal Tanker Korea Selatan, Sebelum Digiring ke Pelabuhan

Baca juga: VIDEO - Iran Lancarkan LATIHAN MILITER Besar-besaran di Pantai Laut Oman

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved