Berita Aceh Besar

BPKS Pastikan KMP Papuyu Akan Sandar Kembali di Pelabuhan Pulo Breuh

BPKS bekerjasama dengan Dishub Aceh telah melakukan uji kelayakanterkait pembangunan pelabuhan pendaratan kapal penyeberangan di Pulo Breuh.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Taufik Hidayat
hand over dokumen pribadi
Kepala BPKS Iskandar Zulkarnain. 

Laporan Asnawi Luwi | Sabang

SERAMBINEWS.COM, Sabang - Menyikapi keluhan masyarakat Pulo Breuh, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar yang sejak tiga minggu terakhir mengalami gangguan transportasi laut akibat kerusakan tiang bolder dermaga darurat Pulo Breuh hingga terhentinya jalur penyeberangan Banda Aceh-Pulo Breuh yang berdampak pada perekonomian masyarakat setempat.

Dalam hal ini, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) melalui Kedeputian Tehnik Pengembangan dan Tataruang (Tekbang) telah mengirimkan tim perbaikan dan memastikan dermaga tersebut kembali dapat digunakan Sabtu (30/1/2021) lusa.

Kepala BPKS Iskandar Zulkarnain yang diwakili Deputi Tehnik Pengembangan dan Tataruang Azwar Husein, kepada Serambi, dalam rilisnya, Kamis (28/1/2021) menyebutkan kerusakan pada tiang bolder dermaga Pulo Breuh tersebut untuk sementara sudah diatasi dan sudah bisa difungsikan kembali sembari menunggu pembangunan Jempatan penghubung antara Pulo Breuh – Pulo Nasi pada tahun 2023 mendatang.

“Saat ini keluhan masyarakat sudah kita sahuti dan dermaga sudah bisa difungsikan kembali, dan saya optimis Sabtu (30/1/2021) mendatang kapal Papuyu sudah dapat bersandar kembali disana,” tegas Azwar Husein.

Azwar menambahkan untuk pembangunan secara permanen BPKS bekerjasama dengan Dishub Aceh telah melakukan uji kelayakan dan kajian terkait pembangunan dan pendaratan kapal penyeberangan di dermaga yang terletak di Kecamatan Pulo Aceh tersebut.

Seperti diketahui bersama bahwa rute penyeberangan Ulee Lheu (Banda Aceh) – Seurapong (Pulo Breuh) yang adalah lintas penyeberangan perintis sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP.4978/AJ.204/DRJD/2020 tentang penetapan lintas penyeberangan perintis tahun 2021 hingga masih dibutuhkan dukungan berbagai pihak untuk membangun dermaga seurapung Pulo Breuh tersebut menjadi layak digunakan dan memenuhi standar.

“Saat ini pelabuhan tersebut telah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat Pulo Breuh dalam hal transortasi selain menggunakan Boat nelayan setempat KMP Papuyu menjadi pilihan masyarakat setempat,” tambahnya.

Lanjut Azwar, BPKS bersama Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kab Aceh Besar tidak akan menutup mata terhadap pembangunan dan pengembangan daerah kawasan termasuk Pulo Aceh baik Pulo Nasi maupun Pulo Breuh, hal itu dapat dibuktikan dengan sejumlah pembangunan yang telah di lakukan BPKS selama ini yang telah memberikan dapak positif terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.(*)

Baca juga: Pelaku Curanmor Jual Sepmor Curian Rp 2 Juta-Rp 3 Jutaan/Unit, Sasarannya Warga Pedalaman

Baca juga: Jelang Pilkada 2022, Ini Sikap Nasdem Lhokseumawe untuk Balon Walikota  dan Wakil Walikota

Baca juga: Ternyata, KUA Depok Ungkap Pernikahan Ayu Ting Ting & Adit Belum Terdaftar, Singgung Akta Cerai

Baca juga: Narkoba  Persoalan Sangat Serius, Disiapkan Program Desa Bersinar  dan Indonesia Bersinar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved