Miftah Bawa Bom dengan Sepmor

Kepala Dusun Harapan Desa Matang Lada, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Miftahuddin mengamankan bom rakitan peninggalan konflik

Editor: bakri
SERAMBINEWS/JAFARUDDIN
Tiga anggota polisi mengawal lokasi bom rakitan di kawasan Desa Matang Lada, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Rabu (27/1/2021). 

LHOKSUKON – Kepala Dusun Harapan Desa Matang Lada, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Miftahuddin mengamankan bom rakitan peninggalan konflik dari keramaian orang.

Kemudian, dia membawanya dengan sepeda motor (sepmor) ke lokasi aman, Selasa (26/1) sore. Tujuan Miftah mengamankan bom tersebut ke lapangan sepakbola untuk menghindari terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Bom itu ditemukan Musliadi (30) warga Desa Matang Lada saat mencangkul tanah untuk menanam pohon kelapa, pada Selasa (26/1/2021) sekira pukul 15.00 WIB. Karena tak mengetahui benda dengan panjang sekitar 30 sentimeter itu bom rakitan, Musliadi sempat membantingnya ke batang pohon.

Bahkan, ketika ditemukan pertama kali, Musliadi sempat menghantamnya dengan sekrop. “Setelah menemukan, Mulyadi membawa bom tersebut ke jalan lintas kecamatan. Di sana ternyata banyak anak-anak yang sedang melihat bom ini,” ungkap Miftahuddin kepada Serambi, Rabu (27/1/2021).

Melihat kondisi demikian, kata Miftah, dirinya langsung mengambil karung kemudian membalut bom rakitan tersebut. Lalu, menaruh bom di bagian pijakan kaki sepmor Honda Beat warna miliknya. Hal ini agar tidak berguncang ketika dibawa dengan sepmor. Bahkan, dia menginjak bom rakitan tersebut yang diperkirakan beratnya sekitar 15 kilogram dengan kedua kakinya.

Miftah segera mengenderai sepmornya untuk mengamankannya sekaligus melaporkan kepada keuchik terkait temuan bom rakitan itu. Setelah mendapat pengarahan dari Keuchik Matang Lada, M Nasir, lalu bom tersebut diletakkan di sudut lapangan sepakbola, dekat jalan lintas kecamatan.

Tak lama kemudian, informasi tersebut diteruskan kepada Polsek Seunuddon. Kapolsek Seunuddon, Iptu M Jamil bersama petugas ke lokasi untuk memasang police line. “Berdasarkan cerita Musliadi, dia tahu benda tersebut adalah bom. Bahkan, dia sempat menyebutkan berencana menjual bom itu,” ujar Miftah.

Karena, dia mengira itu benda aneh seperti besi tua biasa. “Musliadi baru terkejut ketika benda aneh tersebut dibawa ke jalan lintas kecamatan, karena ada warga yang memberitahukan, kalau benda itu adalah bom,” ungkap Miftah seraya menambahkan pada bagian ujung bom itu masih terdapat dua kabel.

Sementara Keuchik Matang Lada, M Nasir kepada Serambi menyebutkan, bom rakitan tersebut diletakkan di sudut lapangan sepakbola agar tidak didekati anak-anak. Kini, anggota polisi sudah memasang police line. “Dugaan kami, itu bom peninggalan masa konflik. Karena bom rakitan tersebut juga pernah ditemukan di kawasan Seunuddon beberapa waktu lalu,” pungkas keuchik.

Kapolres Aceh Utara, AKBP Tri Hadiyanto SIK melalui Kapolsek Seunuddon, Iptu M Jamil kepada Serambi menyebutkan, bom tersebut sekarang dalam penjagaan petugas. Di sekeliling bom tersebut sudah dipasang police line, agar warga tidak mendekati ke lokasi guna menghindari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kita sudah memberitahukan ke tim Jibom (Tim Jibom Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Aceh). Namun, bom tersebut akan diamankan nantinya oleh tim Jibom dari Banda Aceh. Hari ini, tim akan berangkat ke Aceh Utara untuk mengamankannya. Jadi, sampai sore kemarin, bom tersebut masih berada di lokasi,” pungkas Kapolsek Seunuddon.(jaf)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved