Berita Banda Aceh
Tahun Lalu, Ayam Petelur dan Peternakan Sapi Milik Pemerintah Aceh Sumbang PAA Rp 6 Miliar Lebih
Rinciannya dari hasil ayam petelur di Blangbintang dan Saree, Aceh Besar, Rp 4,2 miliar dan dari peternakan sapi Rp 2,2 miliar.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Rahmandi memastikan Dinas Peternakan Aceh tetap mempertahankan lokasi pemeliharaan ayam petelur di Blangbintang dan Saree terus beroperasi.
Pasalnya lokasi pemeliharaannya sangat bagus, sehingga sangat dirugi jika tak dimanfaatkan.
Rahmandi menyebutkan sistem pemeliharaan ayam petelur di Balangbintang terbuka berkapasitas 200.000 ekor.
Sedangkan sistem pemeliharaan ayam petelur di Saree tertutup, yakni ayam dalam ruang tertutup dengan sirkulasi udara dan suhu yang teratur dan tidak menimbulkan bau.
"Sistem pemeliharaan ayam petelur terbuka dan tertutup itu, kita buat sebagai contoh bagi kelompok peternak atau pengusaha lokal yang ingin berinvestasi di usaha industri peternakan ayam petelur.
Ia bisa melihat langsung bentuk bangunan kandang ayam peterlurnya baik melalui sistem terbuka maupun tertutup.
Kedua sistem pemliharaan ini memiliki kelebihan dan keunggulan, baik dalam biaya produksi maupun masa produktivitasnya," kata Rahmandi.
Kepala UPTD Balai Ternak Non Ruminansia Dinak Aceh, drh Teuku Munazar, menambahkan dua lokasi peternakan ayam petelur milik Disnak Aceh di Blangbintang dan Saree, Aceh Besar, masih berjalan normal.
Meski di masa sulit pandemi Covid-19, begitu juga ketika masa gejolak naiknya harga pakan yang banyak industri lain harus tutup.
"Kenapa kedua lokasi ayam petelur Disnak itu, sampai kini masih beroperasi, pertama pakan ternak yang diadakan dibeli untuk masa pemanfaatan dua tiga bulan ke depan.
Oleh karena itu, ketika terjadi kenaikan harga pakan ternak, tidak membuat biaya produksi jadi bertambah.
Kedua, akan ayam petelur yang diadakan, dibeli dalam partai besar, dan harganya jadi lebih murah.
Untuk pemeliharaan ayam petelur ini, butuh cadangan dana yang kuat, terutama untuk pengadaan pakannya," kata Munazar.
Di sisi lain, kata Munazar, keuntungan memelihara ayam petelur itu bisa diraih, jika dipelihara dalam jumlah besar.
Pasalnya, biaya produksi yang dikeluarkan jika memelihara sedikit dan banyak hampir sama.
"Tahun ini, setelah ayam petelur yang lama tidak lagi produktif, maka dijual sebagai ayam potong dan dimasukan kembali bibit ayam petelur baru sebanyak 50.000 ekor," sebut Munazar. (*)