Berita Bireuen
BUMdes Paloh Mampre Peusangan Siblah Krueng Bireuen Dibantu Mesin Pengupas Pinang, Ini Keunggulannya
Mesin tersebut mempermudah pengupasan pinang yang selama ini dilakukan secara manual menggunakan pisau. Dengan adanya mesin tersebut, pengupasan...
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
Mesin tersebut mempermudah pengupasan pinang yang selama ini dilakukan secara manual menggunakan pisau. Dengan adanya mesin tersebut, pengupasan pinang dapat dilakukan dalam jumlah banyak.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWSCOM, BIREUEN - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ade Beurata Desa Paloh Mampree, Peusangan Siblah Krueng, Bireuen mendapat bantuan satu unit mesin pengupas pinang, Sabtu (30/01/2021).
Mesin pengupas pinang tersebut, merupakan salah satu produk unggulan teknologi tepat guna dari Banda Aceh, diserahkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DMPM) Aceh, Azhari SE MSi.
Penyerahan bantuan tersebut kepada desa Paloh Mampree, karena desa
tersebut salah satu desa penghasil pinang.
Mesin diharapkan mempermudah warga mengupas pinang.
Kepala DPMG Aceh, Azhari kepada Serambinews.com mengatakan, sejak lama kawasan tersebut dikenal dengan hasil pinang dan merupakan usaha utama masyarakat setempat.
Kemudian, dalam gelar atau pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) di Aceh
Selatan, ada dipamerkan mesin pengupas pinang.
Baca juga: VIDEO - Mantan Preman Firmansyah Pitra atau yang Akrab Disapa Kang Pipit Meninggal Dunia
Melihat mesin tersebut, maka DPMG Aceh meminta dirangkai satu unit sebagai mesin pengupas pinang untuk membantu masyarakat.
Akhirnya mesin selesai dirakit dan diserahkan kepada BUMDes Desa Paloh Mampree.
Menjawab Serambinews.com kenapa mesin tidak diserahkan kepada
individu, Azhari mengatakan, menjalankan mesin tersebut membutuhkan
operator dan dengan diserahkan kepada BUMDes, diharapkan dapat dikelola
dengan baik dan memberikan keuntungan bagi desa.
Bantuan mesin tersebut diharapkan dapat mempermudah dalam mengupas
pinang.
Pinang yang bisa dikupas dengan mesin tersebut adalah pinang yang sudah dijemur dan kering.
Bila pinang basah dimasukkan dalam mesin tersebut, maka akan hancur.
Mesin tersebut mempermudah pengupasan pinang yang selama ini dilakukan
secara manual menggunakan pisau.
Dengan adanya mesin tersebut, pengupasan pinang dapat dilakukan dalam jumlah banyak.
Dengan adanya mesin tersebut juga diharapkan, nilai jual pinang meningkat dan mempermudah petani.
Azhari mengharapkan, BUMG di Aceh harus tumbuh dan menjadi solusi
pengembangan ekonomi masyarakat gampong.
“Pembinaan yang dilakukan terhadap BUMG menjadi fokus DPMG Aceh tahun 2021, disamping berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat lainnya,” tutup Azhari. (*)
Baca juga: KMP Aceh Hebat 2 Berlayar Perdana dari Ulee Lheue ke Balohan, Angkut 280 Penumpang dan 28 Mobil