Berita Aceh Timur
Tinjau Tambak Udang di Idi Aceh Timur, Begini Penuturan Wali Nanggroe
Wali Nanggroe juga menjelaskan, budidaya udang vaname memiliki potensi ekonomi yang cukup besar.
SERAMBINEWS.COM, IDI - Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haytar mengatakan, peningkatan ekonomi Aceh harus dimulai dari tingkat gampong.
Hal itu disampaikannya usai meninjau lokasi penaburan benih udang vaname di Kecamatan Idi Timur, Aceh Timur, Sabtu (30/1/2021).
Didampingi Bupati Aceh Timur, Hasballah M Thaib atau yang akrab disapa Rocky, Wali Nanggroe terlihat begitu bersemangat saat memantau lokasi tambak di kawasan tersebut.
Lokasi yang dikunjungi Wali Nanggroe tersebut merupakan salahsatu tambak udang program Pemkab Aceh Timur.
Yakni untuk menggalakkan budidaya udang vaname di lahan seluas 10 ribu hektar yang ada di kabupaten tersebut.
“Ini merupakan percontohan untuk kelompok tani yang ada di Idi Timur. Saya ingin melakukan produksi udang terbesar di seluruh wilayah Aceh Timur,” kata Bupati Rocky.
Menurutnya, Aceh Timur memiliki potensi tambak yang sangat luas, yaitu 18.500 ribu hektar yang selama ini terbengkalai.
“Kami ingin membangun suatu kawasan ekonomi baru. Karena itu butuh dukungan dari semua pihak, khususya dari Wali Nanggroe,” ucap Rocky.
Baca juga: Askab PSSI Minta Kepastian Pemkab Bireuen Soal Bangun Stadion Baru Sebelum Stadion Cot Gapu Diroboh
Baca juga: 32 Tahun Warga Ini Menghilang & Sempat Diduga Ikut Menjadi Korban Tsunami, Ditemukan Lewat Facebook
Baca juga: Rekap Hasil Lengkap Semifinal BWF World Tour Finals, Korea Paling Banyak Kirim Wakil ke Babak Final
Wali Nanggroe mengaku sangat senang dan bangga atas inisiatif yang dilakukan oleh Bupati Rocky.
“Sebenarnya dalam cita-cita saya, seharusnya beginilah kita membangun Aceh. Tingkatkan ekonomi dimulai dari gampong dengan melibatkan masyarakat secara luas,” ungkap Wali Nanggroe.
Kata Wali Nanggroe, tidak ada satu pun pihak yang memungkiri bahwa Aceh memiliki potensi sumber daya alam yang amat kaya.
Hanya saja, selama ini kurang mendapat perhatian sehingga masih banyak masyarakat Aceh yang tidak punya pekerjaan atau pengangguran.
”Padahal kalau ada inisiatif seperti ini (di Aceh Timur) akan memberikan banyak pekerjaan bagi masyarakat gampong,” ungkapnya.
Selain itu, khususnya di Aceh Timur, Wali Nanggroe mengungkapkan rasa bangga karena program budidaya udang vaname tidak merusak alam.
“Di samping mendapat rizki ekonomi, alam harus tetap terjaga,” sebut Wali Nanggroe.
Wali Nanggroe juga menjelaskan, budidaya udang vaname memiliki potensi ekonomi yang cukup besar.
Hanya dalam masa tiga bulan, dalam satu hektar tambak dapat menghasilkan 50 ton udang.
Dalam masa satu tahun bisa dua atau tiga kali siklus panen.
“Program seperti ini bisa meningkatkan potensi pemanfaatan lahan dan SDM terpakai, memberi hasil yang cukup lumayan, dan terjaga kita punya lingkungan,” pungkasnya.
Baca juga: Ariel Noah Buka Kartu, Sosok Wanita Dikaguminya, Bukan Luna Maya, Agnez Mo & Sophia Latjuba
Baca juga: Buka Turnamen Panahan The Last Standing Archer, Aminullah: Pembentuk Moral dan Disiplin Anak
Baca juga: Mengharukan! Irfan Hakim Mewujudkan Cita-cita Mendiang Syek Ali Jaber, Ini Penuturannya
Takziah ke Rumah Abu Sanusi
Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud Al Haytar melakukan takziah ke rumah mantan Panglima GAM Wilayah Peureulak, Aceh Timur, Tgk Sanusi Bin Muhammad atau akrab disapa Abu Sanusi, Sabtu (30/1/2021).
Sebagaimana diketahui, Abu Sanusi meninggal dunia di kediamannya di Gampong Kruet Lintang, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur, Selasa (29/12/2020) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
"Benar almarhum sudah berpulang ke Rahmatullah, Selasa pagi sekitar pukul 07.10 WIB, di kediaman almarhum," ungkap salah satu cucu Abu Sanusi yang dihubungi Serambinews.
Sebelum meninggal dunia, jelas cucunya itu, selama ini Abu Sanusi juga mengalami sakit.
Abu Sanusi dikebumikan di area Dayah Darul Mutaallimin pimpinan Abu Lah Krueng Lintang, tidak jauh dari kediaman almarhum.
Selain itu, Wali Nanggroe juga berkunjung ke rumah duka Ridwan Abubakar.
Pada 25 Desember 2020 lalu, ibunda dari tokoh perjuangan GAM di Aceh Timur yang akrab disapa Nek Tu tersebut meninggal dunia.
“Semoga amal ibadah almarhum Hj Zainah Binti Ali (ibunda Nek Tu) diterima di sisi Allah SWT,” ucap Wali Nanggroe. Usai takziah, Wali Nanggroe terlihat berbincang-binang dengan Nek Tu dalam suasana penuh keakraban.(*)
Baca juga: VIDEO Harimau Sumatera Danau Putra Dilepasliarkan Usai Terjebak Perangkap Warga di Aceh Tenggara
Baca juga: VIDEO - Mantan Preman Firmansyah Pitra atau yang Akrab Disapa Kang Pipit Meninggal Dunia
Baca juga: VIDEO Kondisi Serba Kekurangan Sekolah di Peusangan Bireuen, Kelas Siswa Dijadikan Ruang Guru
Baca juga: VIDEO VIRAL Kamar Kos Penuh Tumpukan Sampah, Diduga Hasil Timbunan Selama Bertahun-tahun