Berita Aceh Barat
80% Aliran Sungai di Lhok Guci Sukses Dialihkan, Permukiman Penduduk Aman dari Erosi Krueng Meureubo
BPBD Aceh Barat berhasil melakukan penanganan pembinaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Meureubo di Desa Lhok Guci, Kecamatan Pante Ceureumen.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat berhasil melakukan penanganan pembinaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Meureubo di Desa Lhok Guci, Kecamatan Pante Ceureumen.
Sebelumnya erosi yang terjadi di Lhok Guci telah menyebabkan rusaknya rumah warga dan kikisan tebing sudah mencapai badan jalan utama kecamatan.
Dengan berpindahnya aliran sungai di wilayah tersebut, sehingga air tidak lagi menghantam badan jalan yang selama ini dikhawatirkan oleh masyarakat di wilayah Pante Ceureumen.
“Sementara waktu, ancaman erosi terhadap badan jalan dan perumahan warga aman karena penanganan erosi Krueng Meureubo di Lhok Guci sudah tertangani sekitar 80 persen untuk pemindahan aliran sungai,” kata Kepala BPBD Aceh Barat, Dr Mukhtaruddin kepada Serambinews.com, Minggu (31/1/2021).
Ia menambahkan, dengan berpindahnya aliran sungai tersebut, maka terjangan air tidak lagi menerjang arah badan jalan dan perumahan warga di kawasan Lhok Guci.
Baca juga: Pencarian Remaja Putri Diduga Tenggelam di Laut Dihentikan Sementara, Radius Operasi Diperluas 3 Mil
Baca juga: Siap-siap! Pendatang di Bener Meriah Akan Dipulangkan ke Daerah Asal, Begini Penjelasan Bupati
Baca juga: KBRI Laporkan Kasus Pembakaran Bendera Merah Putih oleh Oknum Pemuda Aceh ke Polisi Diraja Malaysia
“Kita harapkan apa yang sudah dilakukan pemerintah bisa bermanfaat kepada masyarakat banyak di wilayah itu, dan kekhawatiran masyarakat telah hilang dengan penanganan yang sudah dilakukan,” ujarnya.
Sebelumnya, erosi yang terjadi di kawasan Desa Lhok Guci telah menyebabkan dua unit rumah warga tergerus, sehingga menyebabkan pemilik rumah harus angkat kaki.
Selain rumah, tebing sungai juga ikut terkikis hingga sampai ke badan jalan bagian aspal, sehingga menyebabkan warga resah karena khawatir terputusnya badan jalan utama kecamatan.
Lebih lanjut, papar Mukhtaruddin, selain penanganan pemindahan aliran sungai, juga telah dilakukan penanganan badan jalan, sehingga untuk sementara waktu diperkirakan aman dari terjangan erosi Krueng Meureubo.(*)