Donald Trump Benar-benar Sial, Jelang Sidang Pemakzulan, Seluruh Tim Hukum Mundur

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Mantan Presiden AS Donald Trump benar-benar dirundung duka.

Bagaimana tidak, lima pengacara pemakzulan mundur, padahal diharapkan mewakili Donald Trump dalam sidang di Senat.

Hal itu disampaikan sebuah sumber kepada ABC News pada Minggu (31/1/2021).

Tim tersebut, yang dipimpin oleh pengacara South Carolina, Butch Bowers, mengundurkan diri.

Sebagian alasannya, karena ketidak ada kesepakatan tentang bagaimana meningkatkan pertahanan Trump.

Para pengacara itu berencana untuk memperdebatkan konstitusionalitas, mengingat Trump sekarang adalah mantan presiden.

Baca juga: Hakim New York Perintahkan Penyelidikan Kerajaan BIsnis Donald Trump

Ketidaksepakatan mengenai strategi bervariasi, sumber mengatakan kepada ABC News.

Tetapi Trump ingin timnya membantah ada kecurangan pemilu.

Sedangkan para pengacara dan beberapa penasihat utama mantan presiden ingin fokus pada konstitusionalitas persidangan dengan presiden tidak lagi. di kantor.

Seorang sumber yang dekat dengan mantan presiden itu menggambarkan perubahan itu sebagai keputusan bersama antara partai-partai.

Trump dimakzulkan oleh DPR pada 13 Januari 2021 atas satu artikel untuk "hasutan pemberontakan" menyusul pengepungan dengan kekerasan di Capitol AS.

Baca juga: Partai Demokrat Ingin Larang Penamaan dan Perayaan Trump dan Blokir Uang Pensiun Seumur Hidup

Menewaskan satu petugas polisi dan empat lainnya, sehingga membuat anggota Kongres dan staf takut akan nyawa mereka.

Pemberontakan, yang terjadi pada 6 Januari 221 didahului oleh unjuk rasa Trump.

Ketika dia mengatakan kepada para pengikutnya untuk pergi ke Capitol dan berulang kali mengatakan harus berjuang untuknya.

Baca juga: Pemimpin Partai Republik Dari Kutuk Donald Trump Kembali Setia, Pendukung Siap Hukum Siapapun

"Upaya Demokrat untuk mendakwa seorang presiden yang telah meninggalkan jabatannya sama sekali tidak konstitusional dan sangat buruk bagi negara kami," kata Jason Miller, juru bicara Trump.