Kajian Islam

Sakit Hati sampai Membenci, Mulut Sudah Memaafkan namun Hati Masih Sakit, ini Penjelasan Buya Yahya

Yang terpenting, diri sendiri tidak menjadi alasan orang lain sakit hati, terlepas dari orang lain menyakiti, maka itu menjadi tanggung jawabnya.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
INSTAGRAM @buyayahya_albahjah
Buya Yahya 

Itu jihad, bahkan pangkat Anda tinggi dengan cara semacam itu, jadi kalau ada benci di dalam hati, maka jangan dihadirkan, jangan lahirkan, kalau sudah begitu ya sudah istimewa, aman.

Namanya benci kan berada di dalam hati, susah dihilangkan, apalagi orang tersebut membuat kesalahan secara berlebihan, sehingga kita menghilangkan pun tidak gampang.

Cuma tidak mudah terpengaruh, dengan perilaku lahirnya.

Orang dijahatin bahkan, maka hendaknya kita membalas dengan kebaikan, kalau bisa begitu, kita tidak akan menuruti hawa nafsu kita, hati kita, itulah makna perjuangan itu.

Kelebihan manusia itu adalah diberi Allah hawa nafsu kemudian dilawan.

Kehebatan kita adalah di saat kita memerangi sifat-sifat tidak terpuji tersebut.

Memang tidak bisa bohong, namun saat semua itu kita perangi dan lahir, padahal dia lagi bermusuhan, dikatakan dalam Alquran itu, orang beriman kalau bermusuhan di dalam hati memang ada amarah, tapi secara dzahir seperti sahabat yang sangat dekat.

Ini baru istimewa, jangan mengaku sudah bersih hati tapi sedih sedikit saja langsung kebawa.

Bahkan kalau memang betul bersih hatinya, mudah untuk memaafkan, tapi kalaupun dia belum bisa, karena dia ingin membersihkan hati, tidak akan ditampakkan dzahirnya, itu yang paling utama.

Baca juga: Bolehkah Menutup Mata Saat Shalat Agar Lebih Khusyuk? Apa Hukumnya? Berikut Penjelasan Buya Yahya

Demikian penjelasan Buya Yahya seperti pada video di bawah ini.

Demikian penjelasan Buya Yahya, maka seperti yang dijelaskan Buya, kebencian memang tidak mudah dihilangkan dalam hati, karena manusia sulit untuk mengendalikan. 

Yang patut dikerjakan manusia jika perasaannya dirundung kebencian, yakni dengan membuat semuanya terlihat baik-baik saja, meski dalam hati ada kebencian. 

Tidak bermasam muka dan tidak mengubah sifat kepada orang yang dibenci, bahkan sebaiknya, bersikap lebih baik pada orang yang dibenci, agar mereka sadar dan berupaya menjadi pribadi lebih baik dari sebelumnya. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Baca juga: BERITA POPULER- Pria Aceh Ditemukan Usai Hilang 32 Tahun Hingga Pria Istri 5 Perkosa 3 Wanita

Baca juga: BERITA POPULER- Lukisan Mirip Asli Viral di Medsos, Pria Sentuh Area Intim hingga Pasangan Tergencet

Baca juga: BERITA POPULER - Sosok Deva Istri Syekh Ali Jaber, Emas di Perut hingga Bocah 9 Tahun Ucap Syahadat

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved