‘KMP Aceh Hebat 1, Kado Terindah untuk Anak Pulau’

KMP Aceh Hebat 1 akhirnya merapat di Simeulue untuk pertama kalinya. Kapal terbesar milik Pemerintah Aceh ini diantar langsung oleh Gubernur

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NASIR
Kapal KMP Aceh Hebat 1 saat merapat ke Dermaga Pelabuhan Kolok, Sinabang, Selasa (2/2/2021) pagi. Tampak ratusan warga menyambut kedatangan kapal di pelabuhan. 

* Dari Simeulue Proyek Multiyears Dimulai

KMP Aceh Hebat 1 akhirnya merapat di Simeulue untuk pertama kalinya. Kapal terbesar milik Pemerintah Aceh ini diantar langsung oleh Gubernur Nova Iriansyah dan istrinya Dyah Erti Idawati. Kapal itu juga memuat sebanyak 1.315 dosis vaksin Sinovac. Dari Simeulue pula, Gubernur menandai dimulainya pelaksanaan proyek multiyears.

GEMURUH tepuk tangan langsung terdengar begitu Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan istrinya Dyah Erti Idawati beserta rombongan keluar dari pintu KMP Aceh Hebat 1 yang merapat di Dermaga Pelabuhan Kolok Sinabang, Kabupaten Simeulue, Selasa (2/2/2021).

Ini merupakan sandar perdana KMP Aceh Hebat 1 di pulau tersebut. Kapal terbesar dari tiga kapal Ferry Ro-Ro yang dipesan Pemerintah Aceh, diperuntukkan khusus untuk melayani warga Simeulue. Karena itulah kedatangan kapal ini disambut meriah. Ratusan warga berjejer memadati lokasi sekitar pelabuhan. Gubernur dan rombongan juga disambut dengan upacara adat.

Bupati Simeulue, Erli Hasim, dalam sambutannya di hadapan Gubernur, menyebutkan bahwa kapal tersebut telah lama diidam-idamkan oleh masyarakat Simeulue. “Terima kasih Bapak Gubernur yang telah memperjuangkan kapal ini. Animo masyarakat ingin melihat kapal tidak dapat dibendung,” ujar Erli.

Erli mengatakan, KMP Aceh Hebat 1 merupakan kado terindah untuk anak pulau yang selama ini hidup di bawah tantangan transportasi yang terbatas. Keberadaan KMP Aceh Hebat 1 diyakininya akan menjadi solusi konektivitas Simeulue dengan daerah daratan di Aceh. “Kapal ini menjadi impian, karena kapal yang sudah ada belum mampu menjawab tantangan di sini. Selama ini, banyak truk terpaksa mengantre karena kapasitas kapal penyeberangan yang terbatas,” ujarnya.

KMP Aceh Hebat 1 memang terbilang cukup besar, memiliki bobot sekitar 2400 GT. Kapal ini mampu mengangkut 250 penumpang dan 33 unit kendaraan campuran. Kapal ini juga tergolong canggih, karena bisa dikendalikan secara autopilot atau nakhoda otomatis.

Bagi Gubernur Aceh sendiri, perjalanan kemarin juga terasa istimewa. Orang nomor 1 di Aceh ini mengarungi Samudera Hindia selama lebih kurang 12 jam dari Pelabuhan Calang ke Kota Sinabang, dalam misi mengantar langsung KMP Aceh Hebat 1 untuk masyarakat Simeulue.

Di hadapan Forkopimda Simeulue, Gubernur membeberkan pengalamannya di atas kapal. "Tadi malam, kapal ini telah berlayar dari Calang ke Sinabang untuk uji rute dan uji sandar dengan waktu tempuh sekitar 12 jam. Kami yang ada di dalam merasakan sendiri betapa nyamannya suasana pelayaran tersebut,” ujarnya.

Serambi yang ikut bersama rombongan juga merasakan bagaimana nyamannya KMP Aceh hebat 1. Semua ruangan dilengkapi AC, beberapa mushala, dan dilengkapi sejumlah kamar mandi dengan shower, sehingga penumpang bisa mandi meski sedang dalam pelayaran.

Kapal berangkat dari dari dermaga Pelabuhan Calang, Aceh Jaya, Senin (1/2/2021) sekitar pukul 17.30 WIB. Setelah menempuh 12 jam pelayaran, kapal tiba di Pelabuhan Kolok Sinabang, Simeulue, Selasa (2/2/2021) sekitar pukul 08.00 WIB.

Angkut 1.315 vaksin

KMP Aceh Hebat 1 juga mengangkut sebanyak 1.315 vaksin Sinovac untuk Kabupaten Simeulue. Vaksin covid-19 itu kemarin diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif kepada Dinas Kesehatan Simeulue yang disaksikan langsung oleh Gubernur bersama Bupati dan Wakil Bupati Simeulue.

Hanif mengatakan, vaksin sinovac tahap pertama itu dikhususkan untuk tenaga kesehatan serta Forkopimda Simeulue. Diharapkan, proses vaksinasi di wilayah kepulauan itu dapat berjalan dengan baik. Vaksinasi di Simeulue dijadwalkan pada 10 Februari 2021 mendatang.

Proyek multiyears

Kunjungan Gubernur Aceh ke Simeulue kemarin juga dalam rangka melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan dua ruas jalan dan irigasi yang menggunakan skema kontrak multiyears atau tahun jamak. Hal itu sekaligus sebagai penanda dimulainya proyek multiyears di Aceh.

Proyek yang akan diresmikan Gubernur adalah peningkatan Jalan Sinabang-Sibigo, peningkatan Jalan Nasreuhe-Lewak-Sibigo, dan pembangunan Bendung Daerah Irigasi Sigulai. "Dengan ini peningkatan Jalan Sinabang-Sibigo, peningkatan Jalan Nasreuhe-Lewak-Sibigo dan pembangunan Bendung Daerah Irigasi Sigulai Saya nyatakan dimulai pembangunannya," ujar Gubernur Nova.

Ia juga berkesempatan melihat lokasi akan dikerjakanya ruas Jalan Sinabang-Sibigo, di Desa Sefoyan, Simeulue Timur. Sebagai seremonial dimulainya proyek tersebut, Gubernur lalu mengoperasikan alat berat grader sebagai tanda dimulainya pembangunan ruas jalan itu.

Gubernur Nova menyampaikan harapannya, dengan selesainya penanganan kedua ruas jalan tersebut, akan meningkatkan kelancaran arus lalu lintas antara Sinabang-Sibigo dan Nasreuhe-Lewak-Sibigo. Dia menyebutkan, jika sekarang masyarakat Sibigo membutuhkan waktu 8 hingga 9 jam untuk menuju ke pusat ibukota Simeulue, maka ke depan waktu tempuhnya dapat dicapai hanya dalam 3 jam saja.

"Dengan selesainya kedua ruas jalan ini ke depan, insya Allah, kendala akses masyarakat akan teratasi. Dengan demikian, harapan kita bersama, kedua ruas jalan ini nantinya akan memberikan manfaat kepada masyarakat serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut," ujar Gubernur.

Disamping itu, Gubernur juga menyampaikan, dalam rangka mendukung Program Ketahananan Pangan, Pemerintah Aceh sedang giat-giatnya melakukan pembenahan insfrastruktur yang berkaitan dengan prasarana irigasi. Salah satunya adalah dengan membangun Daerah Irigasi Sigulai, yang mempunyai luas layanan sekitar 1.983 Hektar dengan areal layanan meliputi delapan gampong atau desa.

Gubernur berharap, dengan terbangunnya Daerah Irigasi Sigulai ini, diharapkan luas panen bisa mencapai 3.370 hektare per tahun. Dengan asumsi produksi 6-8 ton/ha, maka produksi padi diharapkan bisa mencapai 23.600 ton/tahun atau setara Rp 94,4 miliar (asumsi harga gabah Rp 4.000/Kg).

"Saya berpesan, agar pembangunan jalan dan irigasi ini dapat didukung oleh seluruh elemen masyarakat Simeulue. Semoga pelaksanaannya tepat waktu dan hasilnya segera dapat dirasakan oleh masyarakat Simeulue," ujarnya.

Kunjungan kerja Gubernur Nova ke Simeulue turut didampingi Bupati dan Wakil Bupati Simeulue Erli Hasim dan Afridawati. Selain itu sejumlah pejabat provinsi juga ikut, di antaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Mawardi, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Aceh, Muhammad Abduh, Plt Kepala Dinas PUPR Aceh Mawardi, Plt Kepala Dinas Pengairan Aceh Ade Surya, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi, Ketua TP-PKK Aceh Dyah Erti Idawati, serta Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto.(muhammad nasir/sari muliyasno)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved