Kesehatan
Intip! Perbedaan Kolesterol Jahat dan Baik, Tidak Semua Buruk, Apa Bahayanya
Penyakit ini juga dikaitkan dengan komplikasi seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi dan penyakit jantung.
Penyakit ini juga dikaitkan dengan komplikasi seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi dan penyakit jantung.
SERAMBINEWS.COM – Penyakit kolesterol kerap menyerang siapa saja.
Tidak semua kolesterol tak baik untuk tubuh, yuk intip perbedaan kolesterol jahat dan baik.
Kolesterol identik dengan sebuah penyakit berbahaya yang terjadi karena seseorang banyak mengonsumsi makanan berlemak.
Penyakit ini juga dikaitkan dengan komplikasi seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi dan penyakit jantung.
Hal itu memang benar, tapi tahukah kamu bahwa ada kolesterol baik yang justru diperlukan untuk menyehatkan tubuh?
Seperti yang diwartakan Bobo.id, kolesterol adalah sejenis lemak dalam tubuh yang berfungsi membantu kerja otak dan organ lainnya.
• Waspada! Tanda Awal Serangan Jantung Perlu Diketahui: Sesak di Dada hingga Keringat Dingin
• Kunjungan Mendadak ke Bank Aceh Syariah Cabang Blangpidie, Begini Respon Gubernur Aceh
• Mual-mual, Cut Meyriska Dikabarkan Hamil Lagi, Istri Roger Danuarta Ingin Punya 3 Anak
Selain itu, kolesterol juga membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu.
Nah, ada dua jenis kolesterol yang terdapat di dalam tubuh, yaitu High Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol “baik” dan Low Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol “jahat”.
Melansir dari Kompas.com, kedua jenis kolesterol ini sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh, namun jika kadarnya terlalu tinggi justru dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Hal ini dikarenakan kolesterol tidak dapat larut dalam darah dan kolesterol harus diangkut melalui aliran darah dengan lipoprotein yang terbuat dari lemak (lipid) dan protein.
Lalu, apa perbedaan kolesterol LDL dan kolesterol HDL? Dan mengapa keduanya disebut sebagai kolesterol baik dan kolesterol jahat?
Kolesterol LDL atau kolesterol jahat
Dilansir dari Bobo.id, LDL disebut sebagai kolesterol jahat karena memberikan kontribusi untuk plak, penebalan, deposit keras yang dapat menyumbat pembuluh darah dan membuatnya kurang lentur.
Kondisi pembuluh darah ini dikenal sebagai aterosklerosis. Jika gumpalan terbentuk dan pembuluh darah arteri menyempit, serangan jantung atau stroke dapat terjadi.
Hal ini dapat terjadi jika kadar LDL dalam tubuh melebihi batas normal.
Padahal, jika tidak melebihi batas normal, LDL mempunyai fungsi untuk mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan.
Jadi, semakin rendah kadar LDL dalam tubuh, maka semakin baik dan semakin terhindar dari risiko penyakit-penyakit berbahaya.
Adapun kadar kolesterol LDL yang tinggi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
- Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh
- Malas berolahraga
- Obesitas
- Merokok
- Kondisi medis tertentu seperti,gangguan ginjal, diabetes tipe 2, atau gangguan tiroid
- Menopause
- Genetika
Kolesterol HDL atau kolesterol baik
Kebalikan dari kolesterol LDL, kolesterol HDL justru bertugas mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati untuk dihancurkan dan dikeluarkan melalui kotoran.
Kolesterol HDL dianggap sebagaI kolesterol baik karena membantu menghilangkan kolesterol LDL dari pembuluh darah arteri.
Para ahli percaya, HDL bertindak sebagai pemulung yang membawa kolesterol LDL dari arteri dan kembali ke hati, di mana dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.
Nah, untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL, ada berbagai cara yang dapat kamu lakukan.
Berikut adalah cara meningkatkan kadar kolesterol HDL seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com:
- Makan-makanan yang sehat
Hindarilah makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans karena keduanya dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.
Selain itu, perbanyak mengonsumsi asam lemak omega-3 seperti yang ada pada salmon dan makarel serta perbanyak memakan serat larut seperti buah, sayur, dan kacang-kacangan.
- Olahraga rutin
Selain mengubah pola makan, olahraga juga berperan penting untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Setidaknya luangkan waktu 30 menit untuk olahraga dalam satu hari.
Kamu bisa berjalan santai, bersepeda, berenang, atau memilih naik tangga dibandingkan lift.
- Berhenti merokok
Terdapat zat kimia yang disebut acrolein yang dapat menghentikan aktivitas HDL (kolesterol baik) untuk mengangkut timbunan lemak menuju organ hati.
Hal ini mengakibatkan penyempitan arteri atau aterosklerosis.
- Mengurangi berat badan
Jika kamu termasuk yang memiliki berat badan berlebih, maka ini saatnya kamu mengurangi berat badanmu.
Menurunkan sedikit berat badan bisa meningkatkan kadar HDL, karena setiap 3 kg berat badan yang berkurang, kadar HDL dapat meningkat sebanyak 1 mg/dL. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Tak Semuanya Kolesterol Berbahaya untuk Kesehatan, Intip Perbedaan Kolesterol Jahat dan Baik,