Jaringan Gas

Jaringan Gas tak Kunjung Selesai, Pemkab Aceh Tamiang Panggil Adhi Karya dan PGN

Pemanggilan ini buntut dari banyaknya protes warga atas lambannya kerja dan tidak dilakukannya normalisasi terhadap lubang galian jargas.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/RAHMAD WIGUNA
Perwakilan Adhi Karya saat mempresentasikan tahapan pengerjaan jargas wilayah Aceh Tamiang di ruang rapat bupati, Kamis (4/2/2021). Proyek ini memicu protes warga karena tidak kunjung selesai dan meninggalkan galian lubang. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pemkab Aceh Tamiang memanggil PT Adhi Karya dan Perusahaan Gas Negara (PGN) terkait banyaknya persoalan dalam pemasangan jaringan gas (jargas) rumah tangga.

Pemanggilan ini buntut dari banyaknya protes warga atas lambannya kerja dan tidak dilakukannya normalisasi terhadap lubang galian jargas.

Khusus lubang galian, warga menyebut telah menyebabkan banyak kecelakaan dan membuat dinding parit rubuh.

“Ada beberapa titik sama sekali tidak ditimbun. Kalau pun ditimbun sekadarnya saja, nanti pas hujan hanyut tanah timbunannya, berlubang lagi,” kata Datok Penghulu Kampung Perdamaian, Ridwan saat dipertemukan dengan perwakilan Adhi Karya dan PGN di ruang rapat Bupati Aceh Tamiang, Kamis (4/2/2021).

Bupati Terpilih Ternyata WN Amerika Serikat, Kemendagri Pertimbangkan Usulan Penundaan Pelantikan

Bupati Terpilih Ternyata WN Amerika Serikat, Kemendagri Pertimbangkan Usulan Penundaan Pelantikan

Ridwan mengaku atas kejadian kerap disalahkan warga karena dinilai tidak mampu bekerja dengan baik.

“Saya bisanya cuma mengadu ke Pemda, mau ngadu ke Jargas gak tahu ke mana. Saya tidak mau ini ribut lagi, sampai harus ke Polsek,” ujarnya.

Terpisah, Datok Penghulu Kampung Kotalintang, Azmi Arifin menilai pengerjaan Jargas di kampungnya tidak profesional. Sebab kata dia, penggalian satu lubang bisa berulang-ulang.

“Satu lubang itu bisa empat kali digali, saya tanya katanya ada rumah yang terlewatkan pemasangan jaringannya,” kata Azmi.

Dia juga menyinggung skil pekerja yang terkesan tidak menguasai bidangnya karena dalam satu kasus nyaris menyebabkam kebakaran. “Wajar kami pertanyakan ini, karena ini menyangkut kesalamat warga kami,” ujarnya.

Plt Sekda Kabupaten Aceh Tamiang Abdullah yang memimpin pertemuan ini juga menyoroti keberadaan lubang Jargas yang tidak ditimbun. Kondisi ini disebutnya menghambat program kebersihan kota.

“Kebersihan kita tidak bisa bekerja, ada lubang-lubang itu persis di jalan,” ujarnya.

Abdullah juga mengingatkan agar Adhi Karya memperbaiki seluruh dinding parit yang runtuh akibat pemasangan Jargas.

“Saya rasa BUMN sekelas Adhi Karya yang cukup padat modal bisa bertanggung jawab memperbaikinya,” ujarnya.

Perwakilan Adhi Karya, Jausi dalam kesempatan itu menyampaikan permintan maaf dan mengakui tahapan pengerjaan belum selesai 100 persen.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved