Internasional

Rusia Abaikan Seruan Barat, Pemimpin Oposisi Alexei Navalny Tetap Dihukum Penjara

Pemerintah Rusia pada Rabu (3/2/2021) malam mengabaikan seruan Barat atas hukuman penjara Pemimpin Oposisi Alexei Navalny.

Editor: M Nur Pakar
AP
Pemimpin oposisi Rusia memberi isyarat saat divonis oleh Pengadilan Moskow, Rusia, Selasa (2/2/2021). 

SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Pemerintah Rusia pada Rabu (3/2/2021) malam mengabaikan seruan Barat atas hukuman penjara Pemimpin Oposisi Alexei Navalny.

Termasuk unjuk rasa besar-besaran menentang pemenjaraan musuh utama Kremlin Alexei Navalny.

Bahkan, menyebut kritikan Barat sebagai histeris.

Karena para aktivis melaporkan lebih dari 1.400 penangkapan baru dalam tindakan keras terhadap pengunjuk rasa.

Dilansir AP, Pengadilan Moskow pada Selasa (2/2/2021) memerintahkan Navalny dipenjara selama dua tahun delapan bulan.

Dia dituduh terbukti melanggar persyaratan masa percobaannya saat memulihkan diri di Jerman dari keracunan zat saraf.

Uni Eropa Sepakat Kecam Rusia, Segera Bebaskan Pemimpin Oposisi Alexei Navalny

Keputusan itu segera memicu protes baru di Moskow dan St. Petersburg yang mengikuti demonstrasi besar-besaran selama dua akhir pekan terakhir.

Berbicara di pengadilan, Navalny mengecam tuduhan terhadapnya sebagai dibuat-buat dan didorong oleh ketakutan dan kebencian Presiden Vladimir Putin,.

Dia mengatakan pemimpin Rusia itu akan tercatat dalam sejarah sebagai "peracun."

Diminta untuk mengomentari pidato Navalny, yang dibagikan secara luas di platform media sosial Rusia, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjawab dia tidak berhak menentukan tempat Putin dalam sejarah.

Sepertinya Putin, Peskov menghindari menyebut nama Navalny.

Navalny, seorang juru kampanye anti-korupsi berusia 44 tahun yang merupakan musuh politik paling gigih Putin, ditangkap 17 Januari 2021.

Setelah kembali dari lima bulan pemulihannya di Jerman dari keracunan yang ia tuduhkan di Kremlin.

Rusia Tolak Seruan AS dan Eropa, Pembebasan Pemimpin Oposisi Alexei Navalny

Pihak berwenang Rusia menyangkal keterlibatan apa pun dan mengklaim tidak memiliki bukti dia diracun meskipun telah diuji oleh beberapa laboratorium Eropa.

Saat putusan pengadilan dibacakan, Navalny tersenyum kepada istrinya, Yulia, yang menghadiri persidangan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved