Berita Lhokseumawe
Warga Kembali Keluhkan Kebisingan dan Getaran yang Diduga dari PLTMG Arun 2 Lhokseumawe
"Setelah ada aksi demo tersebut, baru kebisingan dan getaran sempat hilang. Namun pada November 2020 hingga sekarang, warga kami pun kembali sering...
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
"Setelah ada aksi demo tersebut, baru kebisingan dan getaran sempat hilang. Namun pada November 2020 hingga sekarang, warga kami pun kembali sering mengeluh tentang getaran dan kebisingan. Terparah kembali dirasakan pada 27 Januari 2021 malam dan 3 Februari 2021 sore," katanya.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Warga Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, kembali mengeluhkan tentang kebisingan dan getaran yang diduga berasal dari mesin PLTMG Arun 2 yang terletak di desa tersebut.
Peutuha Peut Desa Meuria Paloh, Muhammad MY, Jumat (5/2/2021), menjelaskan, dasarnya persoalan kebisingan dan getaran yang diduga disebabkan dari mesin PLTMG Arun 2 sudah terjadi sejak Mei 2020 lalu.
Sehingga sempat dilakukan pertemuan, antara warga dengan pihak perusahaan untuk mencari solusi.
Hingga puncaknya pada Selasa (13/10/2021) pagi, warga pun berdemo ke PLTMG Arun 2.
"Setelah ada aksi demo tersebut, baru kebisingan dan getaran sempat hilang. Namun pada November 2020 hingga sekarang, warga kami pun kembali sering mengeluh tentang getaran dan kebisingan. Terparah kembali dirasakan pada 27 Januari 2021 malam dan 3 Februari 2021 sore," katanya.
Jadi, Muhammad My menilai, proses mediasi dan hingga sampai adanya uji kebisingan yang difasilitasi Pemerintah Kota Lhokseumawe, sampai saat ini belum membuahkan hasil.
Warga masih merasakan getaran dan kebisingan.
"Intinya warga hanya mengharap, agar tidak ada lagi kebisingan dan getaran," tegasnya. (*)
• Komisi D DPRK Abdya: Pencopotan Kepala Puskemas Manggeng Jadi Pelajaran bagi Kepala Puskesmas Lain