Vaksinasi

Berbagi Pengalaman Setelah Divaksin, Gubernur Aceh: Alhamdulilah tidak Ada Efek Samping

Alhamdulillah tidak ada efek samping apapun, bahkan saya juga tidak mengalami kantuk dan rasa lapar juga biasa saja

Editor: Ansari Hasyim
For Serambinews.com
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menerima vaksin kedua di RSUZA Banda Aceh, Jumat (29/1/2021). 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengaku sehat dan tidak merasakan efek samping apapun usai dua kali disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) pada beberapa waktu lalu.

Hal itu ia ungkapkan saat berbagi pengalaman sebagai salah satu penerima suntikan vaksin Sinovac kepada seluruh peserta webinar Sosialiasi Vaksinasi Covid-19 bagi Tim Penggerak PKK dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) regional 1 se-Sumatera, Banda Aceh, Senin (8/2/2021).

"Alhamdulillah tidak ada efek samping apapun, bahkan saya juga tidak mengalami kantuk dan rasa lapar juga biasa saja," kata Nova.

Bahkan 6 jam pasca vaksinasi, orang nomor satu di Aceh tersebut mengungkapkan masih tetap melanjutkan aktivitasnya seperti biasa, yaitu melakukan kunjungan kerja ke beberapa kabupaten dan kota di Aceh.

Mulai dari Kabupaten Aceh Jaya yang kemudian bertolak ke Kabupaten Simeulu dan dilanjutkan ke kabupaten Aceh Selatan.

"Jadi paginya saya divaksin sorenya saya kunjungan kerja ke daerah-daerah dan saya tidak merasakan efek samping sama sekali," ujar Nova.

Arti Mimpi Selingkuh dengan Istri Orang atau Sahabat, Pertanda Apa?

Pria Calon Pengantin Tewas di Dalam Sumur, Akan Menikah Akhir Bulan Ini

Abu Janda Ungkap Pernyataan Mengejutkan, Akui Dibayar Mahal untuk Jadi Influencer Jokowi

Nova mengaku, pada saat menerima suntikan pertama (15/1/2021), ia sama sekali tidak merasakan gugup ataupun cemas, hanya saja pada suntikan kedua (29/1/2021) ia mengalami sedikit nyeri pada bahunya, namun tidak ada efek samping yang serius.

Ia menuturkan, sebelum dilakukan vaksinasi, Pemerintah Aceh telah memastikan kembali izin keamanan vaksin dari BPOM dan juga Fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Untuk mendukung izin dan fatwa dari kedua lembaga negara itu, Pemerintah bersama Forkopimda Aceh kembali bersilaturrahmi dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh untuk membahas vaksinasi tersebut.

Dalam pertemuan tersebut MPU Aceh sepakat dan mendukung terhadap penerbitan Fatwa tentang kehalalan vaksin COVID-19 Sinovac melalui Tausiyah Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Vaksinasi COVID-19 Dengan Vaksin Sinovac.

"Untuk vaksin, masyarakat sudah yakin dengan BPOM dan MUI. Cuman saat ini kita lebih kepada melawan penyebaran hoax saja (terkait vaksin) di kalangan masyarakat," ujarnya.

Meskipun vaksin Covid-19 sudah ada, kata Nova, masyarakat juga diimbau agar tetap patuh pada protokol kesehatan serta berharap kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap berbagai isu palsu atau berita hoax yang tesebar.

“Pelaksanaan prokes di Aceh sudah lumayan baik dan trend Covid di Aceh juga menurun, saat ini per harinya kasus yang terkonfirmasi positif di bawah 10 orang, dan untuk menekan itu kita sudah mengeluarkan Ingub (nomor 01/INSTR/2021) yang mana ASN dilarang menghadiri dan menyelenggarakan pesta perkawinan yang menimbulkan kerumunan, Gerakan Masker Sekolah (GEMAS) 1 dan 2. Saya rasa itu ada andil dalam menekan lonjakan kasus,” katanya.

Turut mengikuti webinar tersebut Ketua TP-PKK Pusat Tri Tito Karnavian, TP-PKK Aceh Dyah Erti Idawati, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Kepala BPMD dan Ketua TP PKK Se-Sumatera. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved