Internasional
ISIS Dituduh Melakukan Pemenggalan di Kamp Pengungsi Suriah
Kelompok ISIS dituduh telah melakukan pemenggalan di kamp pengungsi Suriah. Sebanyak 20 orang tewas di sebuah kamp pengungsian Suriah pada Januari 20
SERAMBINEWS.COM, DAMASKUS - Kelompok ISIS dituduh telah melakukan pemenggalan di kamp pengungsi Suriah.
Sebanyak 20 orang tewas di sebuah kamp pengungsian Suriah pada Januari 2021.
Termasuk 10 yang dipenggal, dengan para penjaga yang mencurigai dilakukan oleh kelompok ISIS.
"Lebih banyak orang tewas di kamp Al-Hol pada Januari 2021 dibandingkan 2020," menurut The Rojava Information Center (RIC).
Dilansir AP, Senin (8/2/2021), 20 warga Irak dan Suriah yang terbunuh termasuk seorang penjaga dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang mempertahankan fasilitas penahanan.
Otoritas kamp, yang berjuang untuk menegakkan keamanan bahkan di sekitar perimeter kamp, percaya sebagian besar kematian adalah hasil kerja para pembunuh ISIS yang aktif di dalam Al-Hol.
• Penderitaan Pengungsi Suriah di Idlib Tidak Ada Habisnya, Seusai Perang, Diterjang Badai dan Banjir.
"Rincian penyerang tidak diketahui, sebagian besar eksekusi terjadi pada malam hari di tenda atau tempat penampungan korban," kata Charles Flynn, seorang peneliti RIC.
"Tidak semua pembunuhan dapat dikaitkan dengan ISIS, karena beberapa kematian di masa lalu terkait dengan perselisihan atau perselisihan di kamp," tambahnya.
Di antara pembunuhan paling mengerikan baru-baru ini di Al-Hol, seorang tetua Irak dilaporkan dipenggal di depan umum di kamp pada 16 Januari 2021.
"Kepala korban telah dilepas seluruhnya," kata Flynn, yang meninjau foto-foto insiden tersebut.
Sementara itu, laporan media lokal menunjukkan penjaga yang terbunuh adalah bagian dari petugas keamanan yang ditembak.
Selama serangan oleh penembak tak dikenal di dalam kamp pada 8 Januari 2021.
Seorang penjaga kedua dilaporkan terluka dalam serangan itu.
• Militan ISIS Serang Bus, Menewaskan 15 Warga Suriah
RIC mengatakan laporan media lokal dan pernyataan SDF menjadi dasar penghitungannya, yang sebagian dikuatkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
PBB memperingatkan situasi yang memburuk di Al-Hol pada 16 Januari 2021 setelah menerima laporan 12 pembunuhan.