Syekh Fadhil dan Cintanya untuk Nabila, Balita Penderita Gizi Buruk asal Simeulue
Perubahan mulai muncul ketika Nabila berusia satu bulan. Mata kirinya memutih. Setelah dibawa ke rumah sakit, Nabila dinyatakan mengidap katarak
Penderitaan itu dialaminya beberapa bulan sejak dilahirkan. Awalnya, Nabila lahir dalam keadaan normal seperti bayi-bayi lainnya, dengan berat badan 2,1 kilogram.
Perubahan mulai muncul ketika Nabila berusia satu bulan. Mata kirinya memutih. Setelah dibawa ke rumah sakit, bayi mungil itu dinyatakan mengidap katarak.
Dua bulan kemudian, mata kanan ikut memutih. Kondisi Nabila mulai berubah. Dia kerap menangis dan rewel.
Saat usianya sekitar 9 bulan, kedua orang tuanya membawa Nabila ke rumah sakit umum di Simeulue dan dinyatakan ada kelainan pada jantungnya.
• CPNS 2021 - Guru Honorer Punya Peluang Besar Menjadi PNS, Ini Penjelasannya
• Sholat Dhuha, Ini Waktu Tepatnya, Doa serta Niat, Simak Keutamaannya yang Luar Biasa
• Bacalah Doa Pagi Hari Ini, Mustajab Sebagai Pembuka Rezeki dan Keberkahan Hidup
Oleh pihak rumah sakit, Nabila kemudian dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. Namun karena masalah ekonomi, pengobatan Nabila terpaksa ditunda.
Asmani yang berprofesi sebagai guru honorer di SD 1 Teupah Barat dan suaminya sebagai penjual ikan, tidak punya cukup biaya untuk membawa Nabila berobat ke Banda Aceh.
Mereka memilih menabung dulu, meskipun kondisi Nabila semakin mengkhawatirkan. Berat badan terus menyusut dan matanya tidak dapat melihat secara normal. Asmani hanya bisa pasrah.
Sekitar dua tahun berselang, Asmani dan suaminya berhasil mengumpulkan uang Rp 6,5 juta. Keduanya kemudian membawa Nabila ke RSUZA Banda Aceh.(*)
• Tiga Gadis Bersenjata Rampok Toko, Hanya Dalam Waktu 30 Detik
• BREAKING NEWS - Heboh, Kapal Asing Merapat di Pulau Rusa Lhoong
• Wajah QAnon Shaman Akhirnya Terbuka, Tanpa Tanduk dan Cat Wajah, Dipindahkan ke Penjara Organik