Internasional
Wajah QAnon Shaman Akhirnya Terbuka, Tanpa Tanduk dan Cat Wajah, Dipindahkan ke Penjara Organik
Wajah perusuh Capitol yang dikenal sebagai " QAnon Shaman" telah terungkap dalam sebuah foto.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Wajah perusuh Capitol yang dikenal sebagai " QAnon Shaman" telah terungkap dalam sebuah foto.
Saat dia dipindahkan ke penjara yang menyajikan makanan organik.
Foto Jacob Anthony Chansley (33)yang juga dikenal sebagai Jake Angeli, dirilis pada Kamis (4/2/2021).
Saat dipindahkan dari fasilitas Departemen Koreksi DC di Washington ke Pusat Penahanan Alexandria di Virginia.
Dia ditangkap setelah dia mengambil bagian dalam kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari, bersama massa pendukung pro-Trump.
Dilansir AP, Minggu (7/2/2021), Jaksa penuntut menuduh dia adalah salah satu orang pertama yang melanggar keamanan gedung Capitol.
• Pemimpin QAnon Bersedia Bersaksi di Persidangan Pemakzulan Donald Trump, Merasa Dikhianati
Lima orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam pemberontakan tersebut.
Seminggu kemudian, dan seminggu sebelum meninggalkan kantor, Presiden Donald Trump dimakzulkan oleh DPR untuk kedua kalinya karena menghasut kerusuhan pada demostrasi di Capitol.
Chansley, yang menyebut dirinya "Shaman QAnon", menjadi berita utama setelah kerusuhan.
Dirinya digambarkan melanggar Capitol sambil topless, mengenakan topi berbulu bertanduk dan memakai cat wajah terinspirasi bendera Amerika.
Gambar yang dirilis merupakan pertama kalinya Chansley yang tidak dapat dikenali difoto sejak kejadian hari itu.
Dia dipindahkan ke fasilitas di Virginia setelah pengacaranya menyatakan Chansley tidak makan selama sembilan hari karena makanan organik tidak disajikan di penjaranya.
• Twitter Tutup 70.000 Akun Pendukung Trump, QAnon untuk Cegah Kekerasan Meluas
Pengacaranya, Albert Watkins, mengklaim kliennya telah kehilangan berat baadan sejak ditahan di Washington, DC.
Karena makan makanan non-organik membuatnya sakit secara fisik dan bertentangan dengan keyakinannya.
Watkins mengatakan Mr Chansley menganggap makan makanan organik sebagai bagian dari "sistem kepercayaan perdukunan dan cara hidup".