Kisah Siswi SMP di Aceh Rela Jadi Kuli Bangunan Demi Bertahan Hidup, Kini Banjir Bantuan
Gadis bertubuh mungil itu terpaksa melupakan masa-masa indah sekolah layaknya pelajar kebanyakan.
SERAMBINEWS.COM - Zahra, pelajar kelas 3 SMP Negeri 5 Lhokseumawe, terpaksa bekerja sebagai kuli bangunan di Kota Lhokseumawe.
Gadis bertubuh mungil itu terpaksa melupakan masa-masa indah sekolah layaknya pelajar kebanyakan.
Dia harus bekerja membantu kebutuhan hidup orangtua dan tiga saudaranya.
Langka, bagi seorang pekerja wanita menjadi kuli bangunan di Aceh. Zahra membuang rasa malu itu demi bisa melanjutkan hidup.
Dia menetap di gubuk reyot sementara di Desa Uteun Kot, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Rumahnya sendiri sedang dibangun hasil patungan guru sekolahnya di Desa Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
“Saya sering tidak masuk sekolah. Maka, saya bekerja, ikat besi bangunan rumah, dan lain sebagainya. Terpenting uang harian saya bisa bantu orangtua, sebagian buat sekolah saya dan dua adik. Abang saya sudah tamat SMA satu orang,” katanya.
Di gubuk itu tanpa penerangan listrik. Hidup dengan lampu teplok di kota yang dulu dijuluki petro dollar.
Cerita ini pun viral di media sosial.
Rasa simpati dan empati membawa sejumlah orang turut membantu.
Pihak sekolah membantu rehab rumah Zahra dengan biaya seadanya.
Lela, sang ibu menuturkan dirinya terus bekerja serabutan.
Namun, apa hendak dikata. Rezeki tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya empat buah hatinya.
Ibu tunggal itu pun terus bertahan di gubuk sementara berukuran 3 x 2 meter itu.
Satu ruangan itu dipakai untuk dapur sekaligus ruang tamu. Sangat tidak layak huni.
• Berapa Kali Gerhana Pada Tahun 2021 yang Bisa Disaksikan di Aceh? Ini Hasil Kajian Ilmu Falak
• Pergi Sendirian ke Turki, Mutawalli Pinang Edanur Yildiz, Si Gadis Ternyata Pernah ke Aceh
• Polisi Periksa Tgk Janggot Sebagai Tersangka Kasus Keributan di Pendopo Bupati