Berita Banda Aceh
UIN Ar-Raniry dan BPCB Aceh-Sumut Kerja Sama Pelestarian Cagar Budaya Islam
"Dengan adanya nota kerjasama ini, kita bertekad untuk meningkatkan kegiatan yang melibatkan akademisi dan peneliti UIN Ar-Raniry, khususnya dengan...
Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
"Dengan adanya nota kerjasama ini, kita bertekad untuk meningkatkan kegiatan yang melibatkan akademisi dan peneliti UIN Ar-Raniry, khususnya dengan Fakultas Adab dan Humaniora serta PUSAKA UIN Ar-Raniry dalam berbagai aktivitas pelestarian cagar budaya," sebutnya.
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh-Sumut, menandatangani tiga piagam kerjasama bertempat di Kampus UIN Ar-Raniry, Selasa (9/2/2021).
Adapun piagam kerjasama yaitu, nota kesepahaman antara UIN Ar-Raniry dan BPCB Aceh yang ditandatangani oleh Prof Dr H Warul Walidin AK MA selaku Rektor UIN Ar-Raniry dan Drs Nurmatias, sebagai Kepala BPCB Aceh-Sumut.
Sementara dua nota lagi adalah nota kesepakatan antara BPCB Aceh dengan Fakultas Adab dan Humaniora serta BPCB Aceh dengan Pusat Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam di Aceh dan Alam Melayu (PUSAKA) UIN Ar-Raniry, yang ditandatangani masing-masing oleh Kepala BPCB dengan Dekan FAH UIN Ar-Raniry Dr Fauzi Ismail MSI dan Sanusi Ismail MHum selaku Direktur PUSAKA UIN Ar-Raniry.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr H Warul Walidin AK MA dalam sambutannya mengatakan, bahwa kerjasama dengan BPCB Aceh adalah kemitraan strategis antara kampus dengan lembaga pemerintah yang berwenang.
Dalam rangka melestarikan cagar budaya Islam yang tersebar di seluruh pelosok Aceh yang sebagiannya sudah rusak dan masih banyak yang terancam keberadaannya.
"Cagar budaya Islam di Aceh adalah warisan sejarah dan kebudayaan Islam yang sangat penting dijaga, agar generasi kini dan mendatang memiliki akar sejarah dan budaya Islam yang kuat dan dapat dibanggakan," kata Prof Warul.
• Fakta Ibu Kandung dan Pria Selingkuhan Bunuh Bayi 9 Bulan, Takut Hubungan Gelap Terbongkar
Dalam kesempatan itu, rektor menitip pesan kepada Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, agar Fakultas ini dapat mengambil peran dalam menjaga kelestarian cagar-cagar budaya yang ada di Aceh, antara lain situs Gampong Pande yang terancam proyek pembangunan.
Sementara Drs Nurmatias menyatakan, sangat terhormat dan gembira dengan ditandatangani nota kerjasama ini.
Hal ini karena pihaknya akan memiliki mitra yang kuat, dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam pelestarian cagar budaya Islam di Aceh.
BPCB Aceh menurutnya memiliki wilayah kerja dua provinsi, yaitu Aceh dan Sumatera Utara.
BPCB untuk dua provinsi ini berkantor di Aceh, mengingat provinsi ini kaya akan cagar budaya Islam dan memiliki arti strategis dalam sejarah awal Islam di Nusantara.
"Dengan adanya nota kerjasama ini, kita bertekad untuk meningkatkan kegiatan yang melibatkan akademisi dan peneliti UIN Ar-Raniry, khususnya dengan Fakultas Adab dan Humaniora serta PUSAKA UIN Ar-Raniry dalam berbagai aktivitas pelestarian cagar budaya," sebutnya.
• CPNS 2021 - Siap-siap CPNS Segera Dibuka, Ini Rincian 1,3 Juta Formasi CPNS yang Dibuka Tahun Ini
Sanusi Ismail MHum Direktur PUSAKA UIN Ar-Raniry, yang juga menjabat sebagai Ketua Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam FAH UIN Ar-Raniry mengemukakan, bahwa sebenarnya selama ini kerjasama antara UIN Ar-Raniry, khususnya dengan Prodi SKI sudah terwujud, seperti dalam penempatan mahasiswa magang Prodi SKI di BPCB Aceh.
Dengan adanya nota kesepahaman antara UIN Ar-Raniry yang ditindaklanjuti dengan nota kesepakatan oleh Fakultas Adab dan Humaniora dan PUSAKA UIN Ar-Raniry, ada sejumlah agenda kegiatan yang direncanakan untuk diwujudkan dalam waktu dekat maupun di tahun-tahun mendatang.
Untuk lingkup FAH, yang diwakili oleh Prodi SKI, kegiatan yang sudah digagas antara lain, Pihak BPCB Aceh akan memfasilitasi dan membimbing mahasiswa baru Prodi SKI.
Untuk mengunjungi situs-situs cagar budaya, guna memberikan pengenalan dan menanam rasa cinta dan memiliki mahasiswa sejarah terhadap situs-situs.
Sementara untuk mahasiswa tingkat lanjut, akan dirancang program magang terpadu.
Di mana sebelum menjalani magang, mahasiswa SKI akan diberikan pelatihan dengan modul yang standar untuk kegiatan pelestarian cagar budaya.
Sehingga ketika menjalani magang, mereka akan memiliki modal teoritis dan landasan yuridis yang memadai.
Di akhir program magang, pihak BPCB akan memberikan sertifikat yang menandakan bahwa mahasiswa Prodi SKI yang mengikuti program magang di BPCB Aceh.
Bukan sekedar telah menyelesaikan beban SKS di kampus, melainkan juga sudah memiliki standar kompetensi tertentu dalam bidang pelestarian cagar budaya dan pemandu wisata sejarah.
"Sementara kerjasama dengan PUSAKA UIN Ar-Raniry akan diarahkan untuk kajian-kajian akademis, pemetaan dan penyelamatan situs-situs yang terancam rusak dan hilang di seluruh wilayah Aceh," pungksnya. (*)
• Diduga Tabiat Asli Ayu Ting Ting Terbongkar, Jadi Penyebab Batal Nikah dengan Adit, Benarkah?