Nisan Kuno Ditemukan di Proyek Tol

Sejumlah nisan kuno yang diduga peninggalan dari Kerajaan Aceh Darussalam, ditemukan di area proyek Tol Sigli Banda Aceh (Sibanceh)

Editor: hasyim
SERAMBI/HENDRI
Kondisi nisan atau situs makam purbakala yang masuk dalam pembangunan di kawasan Gerbang Tol Kajhu, Aceh Besar, Aceh, Rabu (10/2/2020). Diduga, beberapa makam ini adalah makam raja-raja Aceh dan ulama pada abad ke-16. 

JANTHO - Sejumlah nisan kuno yang diduga peninggalan dari Kerajaan Aceh Darussalam, ditemukan di area proyek Tol Sigli Banda Aceh (Sibanceh). Batu Nisan itu ditemukan tepatnyadi gerbang tol Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Rabu (10/2).

Di lokasi, terlihat ada puluhan nisan yang berbentuk bulat dan memanjang. Nisan-nisan itu sudah bercampur dengan tanah. Nisan itu ditemukan oleh lembaga pemerhati sejarah, Peusaba Aceh.

"Ini terlihat dari bekas galian yang menunjukkan bahwa makam di sana adalah makam raja-raja dan makam para ulama besar Aceh era Kesultanan Aceh Darussalam," ujar Ketua Peusaba Aceh, Mawardi Usman.

Mawardi mengaku sangat terkejut dengan kabar bahwa pihak pembangunan proyek Jalan Tol Kajhu berencana merusak dengan memindahkan kompleks situs purbakala tersebut.

Ia menjelaskan, kawasan situs sejarah Kajhu yang ada di Baitussalam adalah kawasan khusus era kesultanan Aceh Darussalam yang tunduk dan diperintah  langsung di bawah sultan, yaitu di antaranya meliputi kawasan Kajhu, Cadek, Lambada, Kuala Gigeng dan sekitarnya.

"Kawasan ini merupakan kawasan penting era Kesultanan Aceh Darussalam," ucap Mawardi.

Ia menambahkan, kompleks situs purbakala berusia ratusan tahun tersebut, saat ini dalam kondisi terancam hilang dan musnah oleh proyek jalan tol.

Sejarawan sekaligus arkeolog Aceh, Husaini Ibrahim mengatakan, puluhan nisan yang ditemukan di gerbang tol Sibanceh itu diperkirakan punya abad 18 dan 19. "Itu berkisar pada antara abad 18-19 akhir. Kalau kita melihat model itu lebih ke makam ulama," kata Husaini.

Ia menjelaskan, apabila dilihat dari bentuknya, nisan tersebut merupakan tipe silendris. Tipe ini pada umumnya milik ulama, karena tak ada hiasan atau tulisan apapun di nisan tersebut.(mun)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved