Breaking News

Berita Bireuen

Para Sopir Bus Berbadan Ramping di Bireuen Semakin Terjepit, untuk Uang Minyak Saja tak Cukup

“Kadang-kadang untuk minyak saja tidak cukup, apalagi menyetor kepada  tauke,” ujarnya.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ YUSMANDIN IDRIS
Dua sopir bus berbadan ramping, Jafar (kiri) dan Kasem (kanan). 

“Kadang-kadang untuk minyak saja tidak cukup, apalagi menyetor kepada  tauke,” ujarnya.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Seluruh bus berbadan ramping mulai dari CV Cenderawasih, Faham, dan Bireuen Ekpres parkir berjejer di halaman terminal Bireuen, Jumat (12/02/2021).

Mereka melakukan unjuk rasa, karena bus sekolah diperbolehkan membawa rombongan umum.

Para sopir umumnya duduk di warung, dengan berbagai keluhan selama ini.

Seorang sopir bus berbadan ramping bernama Kasem (45), warga Desa Reulet, Kota Juang  kepada Serambinews.com mengaku, sudah 20 tahun atau  sejak remaja sudah menjadi sopir bus berbadan ramping.

Namun sejak dua tahun terakhir dan tahun ini, pendapatannya semakin berkurang dan
tidak mampu menutupi biaya operasional maupun setoran untuk tauke.

Kasem yang beristrikan Salawati dan sudah memiliki tiga orang anak dan masih menempati rumah sewa mengaku, semakin sulit memperoleh pendapatan setiap hari.

Jelang Siang, Dua Hektare Lahan di Gampong Klieng Cot Aron Terbakar

Penyebabnya, selain banyak angkutan jenis lain, sepeda motor ditambah diperbolehkan bus sekolah membawa
rombongan, akhirnya mereka semakin kekurangan pendapatan.

“Kadang-kadang untuk minyak saja tidak cukup, apalagi menyetor kepada  tauke,” ujarnya.

Seorang sopir lainnya bernama Jafar  (50), warga  Cot Unoe, Kuala  dan sudah menjadi sopir sejak 20 tahun lalu mengaku, mengalami nasib yang sama.

Pendapatannya terus berkurang, kebutuhan rumah tangga juga lumayan,

Maklum, ia sudah memiliki lima orang anak.

“Ya beginilah, kadang-kadang jalan satu trip, kemudian parkir karena tidak ada sewa dan juga tidak ada orang (rombongan) yang menyewa, karena bus sekolah sudah dibolehkan membawa rombongan umum,” ujarnya.

VIRAL Polisi Baik Bantu Kucing Sebrangi Jalan, Warganet Puji Kebaikannya

Setiap bus bergerak kata keduanya, harus mendapatkan uang minimal Rp 300 ribu/hari untuk minyak, biaya makan dan minum serta setoran untuk tauke.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved