Kisah Cinta Pria Turki
Setelah Menikahi Perempuan Aceh, Pria Turki Ini Temukan Keturunan Tentara Ottoman di Banda Aceh
Bersama Serambinews.com, Jumat (12/2/2021) Huseyin mengunjungi jejak Turki di Aceh yakni di Gampong Bitai, Jaya Baru, Banda Aceh.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Huseyin Ozturk (28), laki-laki dari Denizli, Aegea, Turki, mencuri perhatian karena menjemput cinta sejatinya di Aceh.
Setelah menikah, ada kisah lain Huseyin Ozturk menemukan saudaranya yang merupakan keturunan dari tentara Ottoman yang dulu pernah dikirim Turki ke Aceh.
Pasukan Ottoman ini merupakan tentara pada masa Kesultanan Utsmaniyah.
Bersama Serambinews.com, Jumat (12/2/2021) Huseyin melihat jejak Turki di Aceh yakni di Gampong Bitai, Jaya Baru, Banda Aceh.
Pada kampung ini, terdapat Makam Tengku Di Bitay, makam ini sebagai salah satu bukti hubungan diplomatis antara Turki dengan Kerajaan Aceh Darussalam silam.
Huseyin menyebutkan, ada 600 tentara dari Turki yang dikirim oleh Sultan Salim II ke Aceh, namun 300 diantaranya gugur.
Sedangkan, 300 lainnya membuat akademi militer serta membuat tempat pengajian.
Selain itu 300 tentara Turki di Aceh kala itu menikah dengan perempuan-perempuan Aceh.
• VIDEO - Kisah Pria Turki Nikahi Gadis Aceh Tidak Ada Wanita Lebih Cantik dari Istri Saya
Saat tiba di lokasi pemakaman, Huseyin langsung mengadahkan tangannya dan berdoa sebelum memijakkan kakinya di lokasi perkuburan.
"Makam ini sebagai salah satu bukti hubungan Turki dengan Aceh," katanya.
Huseyin menjelaskan, bahwa dahulu saat zaman kekhalifahan, Aceh mendapat posisi istimewa dari khalifah Turki.
Sehingga, Khalifah mengirimkan 600 bala tentara ke Aceh untuk membantu Aceh perang dengan Portugis.
Pada situs pemakaman ini juga, dalam sebuah bangunan terdapat beberapa gambar dan minuatur kapal, miniatur itu disebutkan oleh penjaga situs sebagai kapal yang membawa 600 tentara dari Turki.
• VIDEO - Kisah Pria Jambi Lamar Wanita Turki Viral, Ngaku Sempat Dapat Banyak Hinaan di Kampung
Huseyin Ozturk menyebut telah beberapa kali mengunjungi Makam Tengku Di Bitay.
Selain sebagai tempat para tentara sebangsa dengannya, di tempat ini pula Huseyin bisa bertemu dengan para keturunan tentara Turki di Aceh.
Penjaga Makam Tengku Di Bitay, bernama Azimah (50), mengatakan pada Serambinews.com, ia telah menjaga dan merawat situs pemakaman sejak kecil.
Ia pula mendapatkan amanah dari orang tua untuk menjaga makam dan menjelaskan kepada para pengunjung situs terkait sejarah Turki berada di Aceh.
Ketika Serambinews.com sampai di lokasi, Azimah terlihat dengan ingatan yang cukup kuat, menjelaskan seluk beluk situs.
Menerangkan makam-makan yang berbatu nisan dengan lambang bendera Turki.
Ia juga turut memperlihatkan beberapa foto dan yang berkaitan dengan Turki yang diletakkan pada sebuah ruangan khusus.
• Kisah Pria Turki Terbang ke Aceh Menjemput Jodoh Tidak Ada Wanita Lebih Cantik dari Istri Saya
Huseyin juga turut berbincang dengan Azimah menggunakan Bahasa Aceh dan Indonesia.
Sebelumnya Huseyin Ozturk mengatakan bahwa orang Aceh adalah saudara dekatnya.
Karena bagi warga Turki, Aceh merupakan saudara dekat.
Sebelumnya kepada Serambinews.com, Kamis (11/2/2021) Huseyin, menuturkan ketika datang ke Aceh, dirinya tidak mengenal siapa pun.
Namun, karena adanya perasaan ‘orang Aceh merupakan saudara’ ia menjadi tidak takut, meski harus terbang 15 jam lamanya dari Turki ke Aceh.
Kata Huseyin, orang Turki sangat peduli pada sejarah.
Setiap anak Turki diwajibkan untuk tahu sejarah.
Dengan tahu dan paham sejarah, generasi Turki akan lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan.
Bahwa, mereka pernah punya sejarah sebagai bangsa yang besar, dan bukan tidak mungkin untuk mengulangi sejarah itu.
• VIRAL Percakapan Abang dengan Emak Latah, Sampai Tak Sadar Joget Bahu
Pelajaran tentang sejarah inilah yang membuat hampir semua anak Turki tahu tentang Aceh, yang kini menjadi bagian dari Negara Indonesia.
Pada masa lalu, Aceh pernah meminta bergabung dengan Kekhalifahan Usmaniyah (Ottoman).
Tapi karena letaknya yang sangat jauh dan terpisah dengan laut, akhirnya Turki hanya mengirimkan para pelatih militer untuk memperkuat bala tentara Kerajaan Aceh agar mampu menghadapi serangan dari pihak luar, terutama para kolonialis barat.
Tapi karena letaknya yang sangat jauh dan terpisah dengan laut, akhirnya Turki hanya mengirimkan para pelatih militer untuk memperkuat bala tentara Kerajaan Aceh agar mampu menghadapi serangan dari pihak luar, terutama para kolonialis barat.
Sejarah dan perasaan bahwa Aceh adalah saudara jauh Turki ini, membuat Huseyin semakin jatuh cinta dengan Aceh.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blangbintang, Aceh Besar, ia merasakan seperti berada di kampung halaman.
Huseyin telah berkeliling dunia, tepatnya sudah 48 negara ia kunjungi, hanya Aceh yang membuatnya merasakan berada di kampung halaman.
Selama dua tahun di Aceh, Huseyin telah berkunjung ke hampir semua pelosok Aceh, terutama yang memilik sejarah dengan Turki.
Namun untuk arah Barat Selatan, Huseyin hanya baru sampai ke Meulaboh.
• VIDEO Elif Kubra Selebgram Turki yang Mengagumi Keindahan Alam Aceh



Sejarah Turki Masih ada di Aceh
Tuturnya, sejarah Turki masih ada di Aceh, seperti militer dan dunia sufi Turki, masih kental terasa di Aceh.
Menurutnya, ketika masa Khalifah Turki dulu, sejarahnya selalu berkaitan dengan Aceh.
Dari segi bantuan, kedekatan, sampai berbagai hal dengan Aceh, Turki masih memiliki hubungan erat.
Jika bukan karena jarak laut yang sangat jauh, Aceh dahulu bisa masuk ke wilayah Kekhalifahan Turki Ustmani.
Namun, karena berbagai pertimbangan, Aceh tidak masuk ke wilayah Ustmani, karena bila terjadi peperangan di Aceh dan Aceh kalah, maka kekalahan tersebut berdampak pada Turki keseluruhan.
Sehingga, karena alasan itulah, sebutnya Turki Utsmani tidak memasukkan Aceh sebagai wilayahnya, meskipun kedekatan sudah sangat erat antara keduanya.
Huseyin bercerita berbagai hal pengetahuannya terkait sejarah Turki dan Aceh.
Ia juga mengatakan, meskipun Aceh tidak berada di bawah kekuasaan Turki Utsmani, hati para khalifah Turki selalu bertaut dengan Aceh.
Sehingga, ada kedekatan dan hubungan dekat antara Aceh dengan Turki.
Huseyin Ozturk menyebut, orang Turki sangat peduli dengan sejarah, sehingga dengan pengetahuan akan sejarah, membangkitkan ingatan, memiliki hubungan dengan Aceh.
Huseyin telah menetap di Aceh selama dua tahun dua bulan, setelah melangsungkan pernikahan pada 2019 silam di Masjid Baiturrahman Banda Aceh.
Ia memilih terbang ke Aceh untuk menjemput jodoh, setelah bertemu dengan perempuan yang menjadi istrinya di Malaysia pada akhir tahun 2017 silam.
Setelah bertemu, mereka sempat berpisah selama dua tahun dan menjalin komunikasi jarak jauh.
Usai yakin satu sama lain, Huseyin Ozturk akhirnya memantapkan hati dengan terbang ke Aceh, meminang pujaan hatinya yang berasal dari Pidie Jaya tersebut. (*)
• BERITA POPULER - HMI Minta Libur Minggu Diganti Jumat Hingga Janda dan Imam Kampung Dinikahkan
• BERITA POPULER- Pengacara tak Senonoh dengan Klien, Sopir Bus Pelangi Ditangkap Hingga Kakek Berotot
• BERITA POPULER- Pria Aceh Ditemukan Usai Hilang 32 Tahun Hingga Pria Istri 5 Perkosa 3 Wanita