Berita Banda Aceh
Sejarah Aceh dan Turki - Ketika Ratusan Tentara Turki Usmani Menikahi Perempuan Aceh
Dahulu, bahkan ratusan tentara Turki menikahi perempuan Aceh pada zaman Kesultanan Aceh, tepatnya pada tahun 1567 M.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM,BANDA ACEH - Beberapa hari lalu, setelah kabar mengenai pria Jambi terbang seorang diri ke Turki menjemput jodoh mendapat perhatian.
Lalu kisah Huseyin Ozturk (28) pria berasal dari Denizli, Aegea, Turki, mengudara ke Aceh meminang perempuan pujaan hatinya, setelah melalang buana pada 48 negara.
Ia menjatuhkan tanggung jawabnya membina rumah tangga pada perempuan kelahiran Pidie Jaya.
Jika diulas lebih jauh, ternyata pernikahan antara warga Aceh dengan Turki bukan hal baru.
Dahulu, bahkan ratusan tentara Turki menikahi perempuan Aceh pada zaman Kesultanan Aceh, tepatnya pada tahun 1567 M.
Pernikahan antara tentara Turki dengan perempuan Aceh demikian diceritakan keturunan ke-20 Tentara Turki di Aceh.
Adalah Azimah (50) merupakan penjaga kompleks kuburan Tgk Di Bitay (Selahaddin Mezarligi), di Desa Bitay, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.
• Melihat Jejak Turki di Serambi Mekkah, Ketika Ratusan Tentara Ottoman Menikahi Gadis Aceh
Pada Serambinews.com, Jumat (12/2/2021), ia menerangkan ada ratusan makam Tentara Turki di kompleks Tgk Di Bitay.
Kesempatan itu pula, Azimah mengatakan dirinya merupakan keturunan ke-20 dari delegasi militer Turki Usmani pertama yang datang ke Aceh pada 1567.
Menurutnya, di Bitay dan desa tetangga Emperom memang banyak warga keturunan Turki.
Namun, mereka tidak bisa berbahasa Turki serta wajah dan postur tubuh telah sama dengan masyarakat Aceh lainnya.
Sebabnya, mereka adalah keturunan ke-20 dari perkawinan silang antara Turki dan Aceh.
“Pada masa lalu, di Bitay ini terdapat satu akademi militer dan satu akademi agama bernama Baital Maqdis. Mungkin itu sebab disebut gampong Bitai. Sementara Emperom diyakini berasal dari kata Emperor (kaisar/khalifah),” ujarnya.
• Isak Tangis Warnai Penyerahan Rumah Jamaah Safari Subuh Pidie
• VIDEO Setelah Menikahi Perempuan Pidie Jaya Pria Turki Ini Temukan Keturunan Tentara Ottoman di Aceh
Azimah mengatakan, meski mereka tidak bisa lagi berbahasa Turki, tapi generasi mereka masih punya ikatan batin dengan Turki.
Satu putri Azimah bahkan memiliki keinginan yang sangat kuat untuk melanjutkan kuliah di Turki dan memiliki mimpi suatu saat akan tinggal di Turki atau mendapatkan jodoh pemuda Turki.
Selepas tsunami, setelah para tentara dan warga sipil Turki merehabilitasi kompleks makam tersebut, anak-anak Gampong Bitai banyak yang melanjutkan pendidikan di sekolah yang didirikan oleh lembaga pendidikan Turki.
Di Kompleks ini terdapat ratusan makam yang penuh dengan batu nisan berbendera Turki.
Kompleks makam yang dulunya sangat dekat dengan pantai ini direhabilitasi oleh Pemerintah Turki, pascatsunami Aceh 26 Desember 2004.
• Kisah Cinta Pemuda Jambi Dengan Gadis Turki, Terbang ke Istanbul Sendirian Demi Lamar Pujaan Hati
Satu di antara makam itu tampak menonjol di antara puluhan makam lain yang berada di atas bukit kecil.
“Itu makamnya Syekh Salaheddin (Tgk Di Bitay), yang lainnya adalah makam murid utamanya,” kata Huseyin Ozturk yang diiyakan oleh Azimah, juru kunci kompleks tersebut.
“Syekh ini adalah imam (pemimpin) mereka, sehingga tidak ada lagi makam di depan makamnya. Dan tidak ada yang sejajar dengan makamnya,” lanjut Huseyin.
• Kisah Janda di Cianjur Melahirkan Tanpa Hamil, Merasa Sesuatu Masuk Ke Rahim Hingga Perut Membesar
• Setelah Menikahi Perempuan Aceh, Pria Turki Ini Temukan Keturunan Tentara Ottoman di Banda Aceh
Pernikahan antara Tentara Turki dengan Perempuan Aceh
Azimah mengatakan, pada tahun 1567 Sultan Ottoman mengirimkan ekspedisi besar-besaran ke Aceh untuk membantu Kerajaan Aceh melawan Portugis.
“Waktu itu (tahun 1567), Sultan Selim II mengirim 600 tentara ke Aceh dan mereka mendarat di sini,” kata Huseyin.
“Sebanyak 300 orang syahid dalam perang dengan Portugis. Pasukan yang tersisa mendirikan dua akademi di sini, yaitu akademi militer dan akademi agama,” lanjut dia.
• Kisah Istri Gugat Cerai Karena Cemburu Suami Rawat Ibu Uzur, Anggap Mertua Pengganggu
Pasukan Turki Usmani yang tersisa inilah yang kemudian menikah dan tinggal di Aceh hingga akhir hayatnya.
Mereka berjumlah ratusan orang dan kini keturunannya menyebar di banyak daerah di Aceh, khususnya di kawasan barat Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Dulu semua yang tinggal di sini adalah keluarga kami, keturunan tentara Turki. Tapi setelah tsunami banyak yang telah pindah dan menjual aset mereka di sini. Tapi saya tetap bertahan, karena saya dapat amanah dari almarhum bapak untuk menjaga makam para aulia dan syuhada ini,” ungkap Azimah. (*)
• VIDEO - Tentara Turki Beri Makan Kambing Gunung yang Kelaparan Akibat Cuaca Ekstrim
• Mengintip Kemampuan Jelajah Kapal La Datcha, Kapal Asing yang Ditahan di Perairan Aceh
• BERITA POPULER - HMI Minta Libur Minggu Diganti Jumat Hingga Janda dan Imam Kampung Dinikahkan
• BERITA POPULER- Pengacara tak Senonoh dengan Klien, Sopir Bus Pelangi Ditangkap Hingga Kakek Berotot
• BERITA POPULER- Pria Aceh Ditemukan Usai Hilang 32 Tahun Hingga Pria Istri 5 Perkosa 3 Wanita