Suami Dorong Istri yang Hamil 7 Bulan dari Tepi Jurang Demi Uang Asuransi, Modusnya Pura-pura Selfie
Ia berpura-pura mengambil foto selfie bersama istrinya, Semra Aysal (32), di tepi jurang yang dalamnya mencapai 1.000 kaki (304 meter).
Surat dakwaan juga mencatat bahwa Aysal telah mengklaim pembayaran asuransi sebesar 400.000 lira Turki beberapa saat kemudian, tetapi ditolak ketika berita penyelidikan itu terungkap.

Pengadilan Kriminal Tinggi Fethiye telah memutuskan bahwa dia akan ditahan karena pembunuhan berencana.
Dalam wawancara video, pengadilan mendengar dari saudara laki-laki korban Naim Yolcu yang mengatakan: "Ketika kami pergi ke Institut Kedokteran Forensik untuk mengambil jenazah, Hakan sedang duduk di dalam mobil. Saya dan keluarga saya dihancurkan, tetapi Hakan bahkan tidak tampak sedih."
Dia menambahkan: "Adik saya selalu menentang mengambil pinjaman."
"Namun, setelah dia meninggal, kami mengetahui bahwa dia memiliki tiga pinjaman yang diambil oleh Hakan atas nama saudara perempuan saya."
Satu hal yang mencurigakan bagi pihak keluarga adalah Hakan membawa Seyma ke tempat sangat tinggi, sementara Hakan diketahui takut akan ketinggian.
Baca juga: Kinasih Menyusuri Bumi Trending Twitter, Ini Filosfi Nama Anak Perempuan Fiersa Besari
Baca juga: Viral Warga Tuban Ramai-ramai Beli Mobil, Kades Justru Khawatir Hal Ini, Ada Apa?
"Olahraga ekstrem apa yang akan dia lakukan ketika dia takut ketinggian?," kata Naim yang heran iparnya bersama kakak perempuannya pergi ke tepi jurang setinggi 300 meter lebih.
Alasan olahraga ekstrem memang menjadi alasan Hakan ke pihak asuransi saat mengajukan klaim.
"Saya tertarik dengan olahraga ekstrim sejak 2014; parasut, bungee jumping, arung jeram. Makanya saya punya asuransi jiwa sebelum menikah," kata Hakan, dikutip dari keterangan polisi.

Hakan juga ditanyai tentang pasal dalam asuransi kecelakaan diri yang menyatakan bahwa jika Semra Aysal meninggal dunia maka ahli warisnya adalah suami Hakan Aysal.
Namun, jika Hakan Aysal meninggal, ahli warisnya adalah kerabat keluarganya.
Hakan beralasan, "Saya tidak banyak memeriksa kebijakannya. Bankir mengatur dokumennya. Saya hanya membawanya ke istri saya untuk ditandatangani. Saya tidak tahu ada artikel seperti itu."
Dia membantah bertanggung jawab atas kematiannya, dengan mengatakan: "Setelah mengambil foto, istri saya meletakkan ponsel di tasnya.
Baca juga: Cerita Gadis 18 Tahun Jadi PSK, Patungan Sewa Kontrakan untuk Terima Tamu, Sehari Layani 5 Pria
"Kemudian dia meminta saya untuk memberikan telepon kepadanya. Saya bangun dan kemudian mendengar istri saya berteriak di belakang saya ketika saya berjalan beberapa langkah untuk mengambil telepon dari tasnya."
"Ketika saya berbalik, dia tidak ada di sana. Saya tidak melakukannya."