Berita Subulussalam
Berada di Subussalam, Haji Uma Kunjungi Keluarga Miskin Mualaf asal Nias
H. Sudirman atau yang lebih akrab disapa Haji Uma anggota DPD RI asal Aceh, mengunjungi Fatimah (60), mualaf asal Nias, Sumatera Utaradi Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – H. Sudirman atau yang lebih akrab disapa Haji Uma anggota DPD RI asal Aceh, mengunjungi Fatimah (60), mualaf asal Nias, Sumatera Utara, pada Kamis (18/2/2021)
Mualaf tersebut tinggal bersama anak-anaknya di Kampong Buluh Duri, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subussalam.
Fatimah sejak beberapa waktu lalu mengganti keyakinannya dengan memeluk agama Islam.
Janda miskin dengan 4 anak yang ditinggal suaminya meninggal dunia, tinggal di sebuah rumah sederhana dengan satu kamar di areal perkebunan sawit milik warga setempat.
Awal Januari lalu, rumahnya baru saja dibedah melalui kegiatan bakti sosial oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Subussalam, karena tidak layak huni.
Baca juga: Tim Haji Uma Pulangkan TKI yang Sakit Asal Aceh Timur, Tubuh Kurus Kering dan Batuk Darah
Sebelum mendapat bantuan bedah rumah, kondisi tempat tinggal Fatimah dan keluarganya sangat tidak layak untuk dihuni.
Selain tidak memiliki MCK, air bersih rumahnya juga tidak memiliki aliran listrik.
Kini, kondisi rumah Fatimah lebih baik dan telah terpasang jaringan listrik oleh PLN serta memiliki sumur sebagai sumber air bersih, walaupun masih tanpa cincin
Haji Uma sendiri mengetahui perihal tentang Fatimah dan keluarganya diawali oleh informasi yang diperolehnya saat awal tiba di Subussalam.
Terutama terkait sumur air bersih di rumah Fatimah yag belum terpasang cincin.
Hingga kemudian Haji Uma menyikapinya dengan kunjungan langsung ke lokasi.
Baca juga: Kisah Hamzah Bertemu Adik-adiknya karena Google Maps, Sempat Mengira Hilang Saat Tsunami
Kehadiran Haji Uma ke rumah Fatimah, selain didampingi Mulyadi Syarief (Staf Ahli) juga ikut serta Ketua KNPI Kota Subussalam, Edi Sahputra Bako dan Perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kota Subussalam, Kaya Halim Bako, SH.
“Setelah mendapat informasi perihal kondisi Ibu Fatimah, saya langsung berinisiatif berkunjung untuk melihat kondisinya.
Saya bersama staf serta perwakilan KNPI dan YARA Kota Subussalam juga ikut membawa serta 7 cincin sumur untuk dipasang di sana.
Karena dari informasi hingga kini sumurnya tidak memiliki cincin”, ujar Haji Uma.